BANDUNG: Binakarya Propertindo Group dan Istana Group akan membangun Gateway Apartment Pasteur dengan nilai investasi Rp400 miliar.
CEO Binakarya Propertindo Group Go Hengky Setiawan mengatakan proses pembangunan akan dimulai Maret 2012 serta ditargetkan rampung dalam 2 tahun.
"Investasi tersebut bersumber dari pinjaman bank dan modal sendiri. Kami telah memperhitungkan kebutuhan dana agar pembangunan bisa lebih efisien," katanya di sela-sela peluncuran Gateway Apartment Pasteur di Bandung, akhir pekan lalu (7 Oktober).
Hengky mengatakan apartemen tersebut akan memiliki 800 unit kamar yang dilengkapi fasilitas hiburan. Selain apartemen, konsorsium tersebut juga akan membangun hotel berbintang tiga dengan 200 unit kamar di lahan tersebut.
Dia mengatakan lahan yang akan digunakan seluas 3,6 hektare, di mana sekitar 2 ha untuk kebutuhan apartemen dan sisanya untuk pembangunan hotel.
"Lahan tersebut awalnya milik Istana Group. Dengan total lahan yang ada, kami optimistis bisa membangun apartemen dengan kualitas dan standar baik," katanya.
Dia mengatakan bisnis properti di Bandung terus berkembang, ditandai dengan kebutuhan tempat tinggal yang terus meningkat.
Sebelumnya, Binakarya dan Istana Group telah membangun Gateway Apartment Cicadas dengan jumlah kamar sebanyak 1.800 unit kamar. Investasi untuk pembangunan apartemen di Cicadas tersebut mencapai Rp300 miliar.
"Pembangunan Gateway di Cicadas sudah mencapai 80% saat ini," katanya Hingga saat ini, penjualan unit kamar apartemen Gateway telah mencapai 600 unit dengan mayoritas konsumen dari Bandung. Sisanya, kata dia, konsumen dari Jakarta dan sejumlah kota lainnya.
Hengky mengatakan masyarakat sudah mulai memilih apartemen sebagai tempat tinggal dibandingkan dengan landed house.
Menurut dia, keterbatasan lahan dan terus meningkatnya harga tanah membuat apartemen menjadi alternatif tempat tinggal. Melihat besarnya kebutuhan, mereka berencana terus ekspansi dengan membangun apartemen lagi.
"Rencananya masih di Bandung, yaitu antara di daerah Antapani atau Moch Toha, Kota Bandung. Kami mencari daerah yang dilengkapi akses penunjang, seperti jalan utama atau dekat jalan tol seperti di Pasteur ini," ujarnya.
Di sisi lain, terkait rencana pembangunan hotel di lahan Gateway Pasteur, Binakarya sudah mengantongi sejumlah nama pengelola hotel. Namun begitu, belum ditentukan operator mana yang nantinya akan mengelola hotel tersebut.
"Sudah ada beberapa operator, seperti Aston dan Novotel. Kami belum memutuskan akan menunjuk operator yang mana," ujarnya.
Dia mengatakan tingginya okupansi hotel di Bandung, terutama saat akhir pekan, menandakan besarnya permintaan kamar. Walaupun sudah banyak hotel beroperasi di Bandung, namun hal itu tidak otomatis menandakan bisnis perhotelan sudah jenuh.
"Bandung merupakan salah satu destinasi wisata favorit. Kami bisa memasarkan apartemen sekaligus hotel," ujarnya.
Sumber : www.bisnis.com/binakarya-and-istana-group-bangun-apartemen-rp400-miliar-di-pasteur
CEO Binakarya Propertindo Group Go Hengky Setiawan mengatakan proses pembangunan akan dimulai Maret 2012 serta ditargetkan rampung dalam 2 tahun.
"Investasi tersebut bersumber dari pinjaman bank dan modal sendiri. Kami telah memperhitungkan kebutuhan dana agar pembangunan bisa lebih efisien," katanya di sela-sela peluncuran Gateway Apartment Pasteur di Bandung, akhir pekan lalu (7 Oktober).
Hengky mengatakan apartemen tersebut akan memiliki 800 unit kamar yang dilengkapi fasilitas hiburan. Selain apartemen, konsorsium tersebut juga akan membangun hotel berbintang tiga dengan 200 unit kamar di lahan tersebut.
Dia mengatakan lahan yang akan digunakan seluas 3,6 hektare, di mana sekitar 2 ha untuk kebutuhan apartemen dan sisanya untuk pembangunan hotel.
"Lahan tersebut awalnya milik Istana Group. Dengan total lahan yang ada, kami optimistis bisa membangun apartemen dengan kualitas dan standar baik," katanya.
Dia mengatakan bisnis properti di Bandung terus berkembang, ditandai dengan kebutuhan tempat tinggal yang terus meningkat.
Sebelumnya, Binakarya dan Istana Group telah membangun Gateway Apartment Cicadas dengan jumlah kamar sebanyak 1.800 unit kamar. Investasi untuk pembangunan apartemen di Cicadas tersebut mencapai Rp300 miliar.
"Pembangunan Gateway di Cicadas sudah mencapai 80% saat ini," katanya Hingga saat ini, penjualan unit kamar apartemen Gateway telah mencapai 600 unit dengan mayoritas konsumen dari Bandung. Sisanya, kata dia, konsumen dari Jakarta dan sejumlah kota lainnya.
Hengky mengatakan masyarakat sudah mulai memilih apartemen sebagai tempat tinggal dibandingkan dengan landed house.
Menurut dia, keterbatasan lahan dan terus meningkatnya harga tanah membuat apartemen menjadi alternatif tempat tinggal. Melihat besarnya kebutuhan, mereka berencana terus ekspansi dengan membangun apartemen lagi.
"Rencananya masih di Bandung, yaitu antara di daerah Antapani atau Moch Toha, Kota Bandung. Kami mencari daerah yang dilengkapi akses penunjang, seperti jalan utama atau dekat jalan tol seperti di Pasteur ini," ujarnya.
Di sisi lain, terkait rencana pembangunan hotel di lahan Gateway Pasteur, Binakarya sudah mengantongi sejumlah nama pengelola hotel. Namun begitu, belum ditentukan operator mana yang nantinya akan mengelola hotel tersebut.
"Sudah ada beberapa operator, seperti Aston dan Novotel. Kami belum memutuskan akan menunjuk operator yang mana," ujarnya.
Dia mengatakan tingginya okupansi hotel di Bandung, terutama saat akhir pekan, menandakan besarnya permintaan kamar. Walaupun sudah banyak hotel beroperasi di Bandung, namun hal itu tidak otomatis menandakan bisnis perhotelan sudah jenuh.
"Bandung merupakan salah satu destinasi wisata favorit. Kami bisa memasarkan apartemen sekaligus hotel," ujarnya.
Sumber : www.bisnis.com/binakarya-and-istana-group-bangun-apartemen-rp400-miliar-di-pasteur
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar