JAKARTA: PT Summarecon Agung Tbk berencana menggarap kota terpadu (township) di kawasan Gedebage, Bandung, Jawa Barat, dengan luas total area 300 hektare, dan kini perseroan telah memiliki lahan seluas 100 hektare. Penjualan dari perumahan dan rumah toko masih mendominasi pendapatan perseroan tersebut. Direktur Utama PT Summarecon Johanes Mardjuki mengatakan pada tahap awal pihaknya masih melakukan proses akuisisi lahan di wilayah tersebut, hingga akhirnya mencapai 300 hektare. Pihaknya akan menamakan kawasan itu sebagai Summarecon Bandung Gedebage, di mana kawasan kota terpadu akan menjadi konsepnya.
"Tahap awal kami sudah memiliki 100 hektare, dan masih akan melakukan akuisisi lahan sampai dengan 300 hektare. Konsepnya adalah township di mana ada hunian, bangunan komersial, dan lain-lain," ujar Johanes kepada pers di Jakarta.
Selama ini PT Summarecon terkenal dengan tiga kawasan terpadunya yakni Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong dan Summarecon Bekasi.
Rencananya, perusahaan itu akan memulai proyek di Bandung pada 2-3 tahun
mendatang. Sementara itu, untuk pendanaan sendiri masih akan menggunakan pinjaman
dari sektor perbankan maupun dari kas internal perseroan.
Johanes menuturkan penjualan hunian dan rumah toko dalam unit bisnis pengembangan properti memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan perseroan tahun lalu yakni 68%. Pendapatan tahun lalu mencapai Rp1,7 triliun atau naik sekitar 42% dari pendapatan 2009 yakni Rp1,2 triliun.
"Dari sisi pendapatan, unit bisnis pengembangan properti memberikan kontribusi sebesar 68% terhadap total pendapatan kira-kira Rp1,15 triliun. Unit bisnis itu berasal dari penjualan rumah maupun rumah toko," ujar Johanes.
Dia menuturkan Summarecon Kelapa Gading memberikan kontribusi terbesar yakni 60% atau Rp689 miliar. Summareceon Serpong memberikan kontribusi 40% atau setara dengan Rp466 miliar. Selain pengembangan properti, pendapatan unit bisnis investasi dan manajemen properti pada tahun
lalu mencapai Rp475 miliar atau meningkat 8% dibandingkan dengan tahun lalu. Sumbangan itu diperoleh dari Sentra Kelapa Gading yang menghimpun dari Mal Kelapa Gading, Gading Food City, dan La Piazza yang memberikan kontribusi sebesar RP352 miliar. Sementara Summarecon Mal Serpong memberikan kontribusi sebesar Rp83 miliar.
"Pendapatan Summarecon Mal Seropong ini diharapkan akan terus naik dengan dibukanya mal tahap kedua pada Oktober tahun ini. Kondisi makro ekonomi yang semakin mendukung, situasi politik yang stabil akan membuat kami bekerja lebih keras lagi," ujar Johanes.
Bisnis hotel
Di sisi lain, Johanes juga menjelaskan peningkatan bisnis hotel Harris yang berlokasi di Kepala Gading setelah dibuka pada Mei 2010. Dia memaparkan pendapatan dari unit bisnis tersebut meningkat 109% yakni dari Rp31 miliar pada 2009 menjadi Rp66 miliar. Menurutnya, pendapatan tersebut diharapkan semakin tumbuh dengan dibukanya 300 kamar pada Mei tahun ini dari sebelumnya
hanya 220 kamar.
Ketika dikonfirmasi mengenai pengembangan unit bisnis hospitality ke depan, Johanes mengatakan pihaknya masih memfokuskan pada Hotel Harris terlebih dahulu. Walaupun demikian, pihaknya juga mengincar sejumlah lokasi, salah satunya adalahdi Bali untuk pembangunan hotel bintang tiga plus. Tetapi, dia belum bisa dijelaskan kapan proyek tersebut akan direalisasikan.
Sumber : www.bisnis.com/infrastruktur/properti/summarecon-garap-township-300-ha-di-bandung
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar