"Berdasarkan keputusan rapat Apersi hari Senin (27/2/2012) kemarin, kami menolak membangun rumah murah dengan skema FLPP baru ini, kecuali telah terjadi perubahan persyaratan," kata Ketua DPP Apersi, Eddy Ganefo, ketika dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (29/2/2012).
Eddy mengatakan, dengan skema baru tersebut hampir tidak ada stok rumah tipe 36 seharga Rp 70 juta.
"Menolak atau tidak menolak, dengan persyaratan baru sama saja, karena hampir tidak ada barangnya. Jadi, Apersi mengambil sikap menolak atau tidak ikut FLPP," katanya.
Bagi Apersi, keputusan ini tidak realistis untuk dilaksanakan oleh pengembang. Karena, menurutnya, kenyataan di lapangan sangat berbeda, seperti harga tanah yang semakin mahal serta hak masyarakat untuk memiliki tempat tinggal.
"Kebijakan ini tidak meminta pendapat steakholder terkait. Menpera hanya mendengarkan deputi dan staf ahli saja. Kalau deputi tidak mampu memberikan masukan yang benar dan tidak bisa meyakinkan menteri, lebih baik mundur saja. Kasihan rakyat dan pengembang, jadi korban karena Menpera salah ambil kebijakan," katanya.
Sumber : www.properti.kompas.com/Pengembang.Tolak.Bangun.Rumah.Murah.Skema.FLPP
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar