Kamis, 09 Juni 2011

Bambu, "Teman" Alternatif Pengganti Kayu




JAKARTA,Kayu mutlak dibutuhkan dalam pembangunan rumah sehingga bisa dilihat eksplorasi luar biasa seperti penebangan pohon di hutan-hutan Kalimantan. Prihatin dengan penebangan pohon dan penggundulan hutan, arsitek Effan Adhiwira mengatakan harus ada pilihan lain untuk menyelamatkan kayu sebagai.

"Kita tahu bahwa material kayu sangat disukai, sangat laku, bahkan hutan Kalimantan sudah selesai dirambah dan akan ganti merambah hutan Papua. Ini karena ada permintaan pasar yang tinggi terhadap kayu," kata Effan dalam diskusi yang digelar oleh komunitas Green Architecture di Jakarta, akhir pekan lalu.

Effan mengatakan, pasar membutuhkan pilihan lain yang tidak kalah dengan material kayu untuk membangun rumah. Pilihan ini juga ramah lingkungan, namun utamanya memberikan pilihan agar dapat mengurangi produksi kayu.

"Kami mencoba menawarkan bambu sebagai alternatif pilihan material pembangun rumah," ujarnya.

Bambu memang sudah lama didengungkan sebagai material alternatif karena produksinya lebih murah. Struktur bambu juga dan kuat. Namun, kurangnya sosialisasi dan bukti-bukti bahwa rumah berbahan bambu itu kuat menjadikan peminatnya masih sedikit. 

Hal itu dibuktikan oleh John Hardy dengan mendirikan Green School dan hunian Green Village di Bali. Green School merupakan sekolah yang bangunannya terbuat dari bambu. Di sini para peserta didik diajarkan cara mengenal dan menyayangi lingkungan.

Sementara Green Village, adalah hunian bagi orang tua siswa tinggal di dekat sekolah. Sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 2008, memprioritaskan material alam di sekitar lingkungan sekolah menjadi bahan utamanya.

"Di sana diajarkan bahwa di alam ini tidak ada yang berwujud kotak sempurna, karenanya bangunan mengikuti dan beradaptasi terhadap apa yang sudah diberikan alam. Bangunan di Green School tidak memaksakan atau memotong pohon yang sudah ada," kata Effan.

Hasilnya, bangunan yang tercipta terlihat menakjubkan meskipun berbahan bambu. Begitu juga dengan teknik-teknik perencanaan bangunan yang dibuat matang dan mengutamakan unsur keselamatan komunitas di dalamnya.

"Desainnya dibuat bijaksana, yakni menggunakan material yang tersedia di alam, namun tetap berpikir kreatif untuk memaksimalkan karakteristik material itu," katanya.

Namun demikian, penggunaan bambu untuk membangun rumah patut memperhitungkan pemrosesan yang tepat. Sebutlah misalnya, proses pengeringan yang sangat lama agar kekuatan bambu tahan lama dan antihama.

Kelak, dalam pemakaiannya, bambu juga tak boleh bersentuhan langsung dengan tanah. Agar semakin kuat dan memperhatikan aspek keselamatan, lanjut Effan, pemakaian bambu bisa dipadukan dengan penggunaan beton sebagai fondasi. Namun, lepas dari berbagai kekurangannya, pendekatan penggunaan bambu sebagai alternatif pendamping kayu akan mengajak masyarakat memikirkan isu-isu lokalitas.

"Material apapun dapat dikembangkan, proses ini sebagai salah satu pendekatan untuk membangun dunia yang berkelanjutan," katanya.


sumber : www.properti.kompas.com//Bambu.Teman.Alternatif.Pengganti.Kayu#foto2

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar