Kamis, 09 Juni 2011

Summarecon Bukukan Pendapatan Tertinggi Selama 35 Tahun




JAKARTA,
PT. Summarecon Agung Tbk. sebagai salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia membukukan kinerja yang sangat memuaskan, mencapai pertumbuhan pendapatan yang cukup tinggi sebesar 42 persen dibanding tahun lalu, dan pertumbuhan laba bersih sebesar 40 persen.

Kinerja keuangan yang positif dari Summarecon tidak lepas dari iklim ekonomi Indonesia yang semakin baik, di antaranya kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,5  persen sepanjang tahun 2010 yang berdampak pada stabilnya tingkat suku bunga dan menurunnya tingkat bunga pinjaman komersial perbankan," kata  Direktur Utama Summarecon, Johanes Mardjuki dalam Public Expose Tahunan PT Summarecon Agung Tbk di Klub Kelapa Gading, Jakarta, Rabu. 

Kemudahaan pendanaan dari perbankan, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen serta inflasi yang terkendali sebesar 6,9 persen juga telah memberikan peningkatan permintaan atas properti baik dari konsumen langsung maupun investor. Terbukti, sepanjang tahun 2010 Summarecon berhasil membukukan penjualan pre sales tertinggi sepanjang 35 tahun eksistensinya di industri properti yaitu sebesar Rp 2,16 triliun, yang seluruhnya hampir 100% terjual pada setiap launching perdana.

Prestasi Summarecon di tahun 2010 tercatat dalam perolehan pendapatan yang melonjak sebesar 42 persen, yaitu mencapai angka Rp 1,7 triliun dari Rp 1,2 triliun pada tahun 2009. Kinerja keuangan yang sangat baik ini tidak lepas dari pola usaha yang tepat dalam mengembangkan aset Summarecon di Kelapa Gading dan Serpong. Khusus untuk Summarecon Bekasi belum berkontribusi untuk pendapatan di tahun buku 2010.

Menurut Johanes Mardjuki, laba bersih Summarecon mengalami peningkatan sebesar Rp 66 miliar atau sebanyak 40 persen, menjadi Rp 233 miliar di tahun 2010 dari Rp 167 miliar pada tahun sebelumnya, adalah karena kedisiplinan Summarecon menjalankan program-program yang sudah direncanakan. Sehingga Summarecon senantiasa mampu menangkap peluang akan tingginya permintaan pasar atas produk properti yang berkualitas, dengan lingkungan bisnis yang mendukung serta kuatnya kepercayaan konsumen.

Dari sisi pendapatan, unit bisnis Pengembangan Properti memberikan kontribusi sebesar 68 persen terhadap total pendapatan sedangkan unit bisnis Investasi & Manajemen Properti berkontribusi 28 persen terhadap total pendapatan perseroan di tahun 2010.

Untuk unit bisnis Pengembangan Properti, Summarecon Kelapa Gading memberikan kontribusi sebesar 60 persen atau mencapai Rp 689 miliar, sedangkan Summarecon Serpong memberikan kontribusi Rp 466 miliar (atau 40 persen) dari keseluruhan penjualan.

Selain pengembangan properti, pendapatan unit bisnis Investasi dan Manajemen Properti juga turut meningkat, yaitu sebesar Rp 37 miliar atau tumbuh 8 persen menjadi Rp 475 miliar di tahun 2010.

Pendapatan unit bisnis Investasi dan Manajemen Properti terutama berasal dari Sentra Kelapa Gading yang menghimpun Mal Kelapa Gading, Gading Food City, dan La Piazza, yang memberikan kontribusi sebesar Rp 352 miliar atau 74 persen, sementara Summarecon Mal Serpong (SMS) memberikan kontribusi sebesar Rp 83 miliar atau sebanyak 17 persen dari jumlah pendapatan unit bisnis ini. Pendapatan SMS diharapkan akan semakin tinggi dengan dibukanya SMS tahap dua pada bulan Oktober 2011.

Unit bisnis Rekreasi dan Hospitality meningkat tajam setelah dibukanya Hotel Harris Kelapa Gading pada bulan Mei 2010. Pendapatan dari unit bisnis ini meningkat 109 persen, dari Rp 31 miliar di tahun 2009, menjadi Rp 66 miliar. Pendapatan Hotel Harris Kelapa Gading akan semakin tumbuh setelah seluruh 300 kamar (dari sebelumnya 220 kamar) dibuka pada bulan Mei 2011.

Salah satu agenda RUPS Tahunan Summarecon, yang dilakukan pada tanggal 8 Juni 2011 di Klub Kelapa Gading, juga memutuskan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, sebagai berikut:

Dewan Komisaris 1. Ir. Soetjipto Nagaria : Komisaris Utama 2. Harto Djojo Nagaria : Komisaris 3. Drs Edi Darnadi : Komisaris Independen 4. Esther Melyani Homan : Komisaris Independen

Dewan Direksi: 1. Johanes Mardjuki : Direktur Utama 2. Liliawati Rahardjo : Direktur (Diangkat kembali) 3. Lexy Arie Tumiwa : Direktur (Diangkat kembali) 4. Soegianto Nagaria : Direktur 5. Herman Nagaria : Direktur 6. Lilies Yamin : Direktur Tidak Terafiliasi 7. Yong King Ching, Michael : Direktur

Dalam susunan Dewan Komisaris tersebut, Sumantri Gangga yang sebelumnya menjabat sebagai salah satu Komisaris Perseroan tidak lagi tercantum, sehubungan telah memasuki usia pensiun dan Beliau mengundurkan diri, setelah mengabdi di Summarecon selama lebih dari 32 tahun. Dalam RUPS Tahunan tersebut, Perseroan juga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dan Waran Seri 1.

Bahwa dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I setelah dikurangi biaya emisi telah digunakan seluruhnya dengan perincian sebagai berikut: Sekitar 36,99 persen digunakan untuk peningkatan persediaan lahan di daerah Bekasi, Jawa Barat dan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sekitar 12,32 persen digunakan untuk pengembangan infrastruktur di daerah Bekasi, Jawa Barat yang diantaranya berupa pembuatan fasilitas jalan baru termasuk pintu gerbang, sistem drainase, penerangan jalan, taman dan lain-lain. Sisanya sekitar 50,69 persen digunakan untuk pembayaran kontraktor, jasa konsultan master plan, pembangunan sarana prasarana pendukung dan lain-lain.

Pada saat PUT I tersebut terdapat Waran Seri I sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya.

Hingga akhir periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu tanggal 21 Juni 2010 sebanyak 442.145.871 dari 454.221.829 waran (atau sekitar 97%) telah dikonversi menjadi saham dengan total nilai hasil pelaksanaannya sebesar Rp 245,8 milyar. Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan Waran Seri I tersebut telah digunakan sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk menambah modal kerja Perseroan.

Dalam RUPS juga disetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun 2010 sebesar Rp. 233.477.896.000,- untuk dipergunakan sebagai berikut. Pertama, pembagian dividen tunai sebesar Rp 10,- setiap saham yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Kedua,. sebesar Rp. 2.334.779.000,- disisihkan sebagai cadangan. Ketiga, sisa dari laba bersih tersebut dimasukkan sebagai laba yang ditahan.

Kedepan, Perseroan semakin optimis dalam melakukan pengembangan usaha properti, terlebih dengan telah dimulainya pengembangan tahap awal Summarecon Bekasi yang memiliki lahan cukup luas, dengan respon positif dari masyarakat dalam penjualan perdana Summarecon Bekasi.

Selain itu, potensi pengembangan di kawasan Summarecon Serpong juga masih terbuka lebar, diantaranya dengan pengembangan kluster-kluster hunian dan komersial baru, diluncurkannya apartemen Scientia Residence di kawasan Scientia Garden, dan juga akan beroperasinya Summarecon Mal Serpong tahap dua pada bulan Oktober 2011.

Kawasan Kelapa Gading, sebagai cikal bakal usaha PT Summarecon Agung, Tbk., juga masih menjanjikan. Walaupun lahan semakin terbatas, pendapatan Perseroan masih akan didukung oleh pengembangan kawasan Grand Orchard, serta pembangunan apartemen Sherwood di Summarecon Kelapa Gading. Sementara itu, kontribusi Sentra Kelapa Gading akan semakin besar, terutama dengan mulai beroperasinya gedung perkantoran Menara Satu pada akhir tahun 2011.

Dengan kondisi makro ekonomi yang semakin mendukung, serta situasi politik yang stabil, seluruh dewan komisari beserta jajaran manajemen dan karyawan Summarecon bertekad untuk bekerja lebih keras tidak hanya sekedar mencapai target pertumbuhan namun juga mencapai hasil yang lebih tinggi

PT Summarecon Agung Tbk. (Summarecon) adalah salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia, yang telah berdiri sejak tahun 1975. Summarecon merintis pengembangan di wilayah Kelapa Gading, sehingga berhasil menjadi salah satu kawasan dengan nilai investai tinggi dan memiliki perputaran bisnis tecepat, yang kini dikenal bernama Summarecon Kelapa Gading. Summarecon saat ini telah mengembangkan sayap ke wilayah Serpong, dengan mengembangkan Summarecon Serpong, dan Bekasi dengan Summarecon Bekasi yang akan mengikuti kesuksesan pengembangan Summarecon Kelapa Gading.

Sumber :  www.properti.kompas.com/Summarecon.Bukukan.Pendapatan.Tertinggi.Selama.35.Tahun

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar