Pengembang kemudian melakukan proses pembangunan, tanpa ada kewajiban angsuran dari pembeli, setelah Down Payment (DP) dilakukan. Usai bangunan rampung dan siap serah terima, pembeli baru wajib melunasi.
"Bayar DP 10%. Bayar sisanya setelah jadi. Dan ada jaminan return 10% dari pengembang," ungkap Chief Executive Officer Crown International Holdings Iwan Sunito di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Senin (14/11/2011).
Uang muka ini juga tidak langsung masuk kas pengembang. Dana masuk ke trust account, sejenis wadah uang dari para pembeli yang dikelola oleh pihak ketiga. Uang muka pun memiliki return yang diperuntukan bagi pembeli, bukan pengembang.
Hal ini jauh berbeda dengan industri properti di Indonesia. Saat calon pembeli setuju melakukan pembelian, uang muka segera dilakukan. Sesaat kemudian, setiap bulan uang cicilan sudah berjalan dan menjadi kewajiban pembeli untuk membayar.
Padahal, proses pembangunan masih berjalan yang rata-rata memakan waktu 12-18 bulan. Pembeli semakin terbebani dengan interest rate yang tetap tinggi. Jauh diatas suku bunga acuan bank sentral (BI rate).
Menurut Country Director Ray White Indonesia, Johann Boyke Nurtanio, rata-rata bunga KPR di Indonesia 11-12% dengan BI rate 6%.
Jangka waktu kredit perumahan di Australia juga maksimal mencapai 20 tahun. Tidak seperti perbankan Indonesia yang masih enggan memberi kredi bertenor panjang, itu pun maksimal hanya 15 tahun.
Kepemilikan apartemen di Autralia adalah Hak Milik. Sedangkan Indonesia hanya Hak Guna Bangunan (HGB), hingga pembeli tak perlu khawatir akan status propertinya.
Untuk itu, investor Indonesia yang memiliki kemampuan lebih perlu melirik properti Australia. Jika melihat iklim properti, imbal hasil investasi properti disana jauh lebih baik dibandingkan Hongkong atau Singapura.
"Properti di Sydney, return jangka panjang bisa 10% per tahun. Jadi bisa perlipat 3 kali hingga 10 tahun. Kalau penempatan di deposito berjangka hanya 5%, return-nya kecil," tegasnya.
"Kalau membeli di AS terlalu jauh. Hongkong dan Singapura sudah peak. Properti di Hongkong juga di-drive oleh China, orang lokal sendiri tidak mampu membeli," timpal Iwan.
Sumber : www.finance.detik.com/beli-apartemen-di-australia-bisa-cicil-sampai-20-tahun
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar