Bandara Soekarno-Hatta (foto: dok.okezone)
Konsep bandara aerotropolis tersebut telah diajukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S Gumay pesimistis bandara tersibuk di Indonesia itu bisa dikembangkan menjadi konsep kota di dalam bandara karena masalah keterbatasan lahan.
"Bandara aerotropolis harus mempunyai lahan yang luas, karena di wilayah tersebut akan dikembangkan pusat bisnis baru di dalam bandara, jadi fungsi bandara tidak hanya sebagai tempat kedatangan dan kepergian, tapi akan berkembang dunia usaha baru," kata Herry seusai menghadiri diskusi "Membedah Kesiapan Bandara Soekarno-Hatta Menuju Kawasan Aerotropolis" di Jakarta kemarin.
Menurut dia, saat ini di seluruh bandara di Indonesia belum ada yang memenuhi syarat untuk dikembangkan menjadi bandara aerotropolis, baik dari syarat kapasitas lahan,maupun akses infrastruktur menuju bandara tersebut. Beberapa wilayah yang sempat direncanakan untuk dibuat konsep bandara aerotropolis oleh pemerintah di antaranya Majalengka, Karawang, dan Kualanamo.
"Tadinya di Majalengka akan dibuat konsep aviationpark namun terhambat izin pemerintah daerah, sedangkan di Karawang agak sulit karena terlalu dekat dengan hutan produksi yang harus dijaga, dan Kualanamo masih harus didukung akses transportasi pendukung seperti kereta api," jelasnya.
Menurut Herry, untuk mengatasi permasalahan dalam pengembangan bandara aerotropolis, dibutuhkan koordinasi lintas kementerian dan dukungan dari pemerintah daerah (pemda). Dia berharap, pemda bisa membuat peraturan daerah (perda) yang mengatasi masalah pembebasan lahan untuk pengembangan kawasan di bandara.
Herry mengungkapkan, konsep kota di dalam bandara ini banyak terdapat di negara-negara maju seperti di Amerika dan Eropa. Konsep bandara ini dianggap penting sebagai strategi baru dalam perencanaan bandara dan pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial secara simultan. Kota dalam pagar bandara adalah konsep komersia lutama, di mana bandara merupakan pusat bisnis multimoda yang dihasilkan dari pusat pergerakan penumpang dan kargo atau barang.
Sebelumnya PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan mengevaluasi ulang rencana kerja sama proyek pengembangan areal pergudangan berkonsep aerocity di kawasan Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, untuk mendukung perluasan pelabuhan udara tersebut. Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko mengatakan, reevaluasi dilakukan lantaran Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN tidak menyetujui apabila lahan yang akan dimanfaatkan dalam proyek itu dijadikan penyertaan modal kerja sama.
"Dua kementerian itu tidak setuju apabila lahan dijadikan penyertaan modal kerja sama. Jadi sesuai kebijakan pemerintah, lahan tidak boleh sebagai modal. Saat ini kami masih membahas rincian kemungkinan kerja samanya dengan Jasa Marga," jelas Tri.
Sumber : www.property.okezone.com/pengembangan-bandara-soetta-terkendala-lahan
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
rumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewa rumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar