Tampilkan postingan dengan label wawancara tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wawancara tokoh. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Mei 2011

Hobi Harun Hajadi Di Luar Kesibukan Urus Properti


Kalau sudah suka dengan sesuatu, Harun Hajadi bakal melakukan apa pun untuk mendapatkannya. Makanya, Managing Director Ciputra Group ini serius benar mengejar karya pelukis Richard Winkler.

Harun sudah nge-fans berat pada pelukis sekaligus pematung asal Swedia yang kini menetap di Pulau Dewata sejak 10 tahun lalu itu. Lukisan dan patung buatan Winkler punya karakter khas, yakni berupa gambar atau rupa manusia yang dituangkan dalam wujud yang tidak lazim. “Bentuknya justru unik dan saya suka,” ungkap dia.

Saking gandrungnya, menantu raja properti Ciputra ini rajin berburu karya-karya Winkler. Namun, Harun bilang, tak gampang membawa pulang lukisan dan patung itu. Alhasil, tak jarang ia melakukan pendekatan khusus secara personal untuk merayu Winkler.

Usaha Harun tentu tidak sia-sia. Tak percaya? Coba saja bertandang ke kediamannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Saat memasuki halaman rumah, deretan patung warna hijau yang berjajar rapi di pinggir teras bakal menyambut para tamu. Ada satu patung yang berukuran agak jumbo nangkring di dekat kolam renang empunya rumah.

Sementara itu, koleksi lukisan karya Winkler dipajang manis di beberapa pojok ruangan. Cuma, Harun tak hafal betul berapa jumlah persis koleksi lukisan dan patungnya itu. Harganya? “Murah-murah kok,” kata jebolan University of California ini sambil tertawa, tanpa mau menyebut angka.

Meski tak bisa melukis dan memahat serta tidak mempunyai latar belakang ilmu seni, Harun doyan dengan dunia seni. “Mengoleksi lukisan dan patung wujud kegemaran saya pada seni,” ujar dia. Di samping itu, lukisan dan patung menjadi ajang untuk menghilangkan penat di luar kesibukannya menggarap proyek properti.

Sumber : www.properti.kompas.com/Hobi.Harun.Hajadi.Di.Luar.Kesibukan.Urus.Properti
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Rabu, 18 Mei 2011

Dunia Niki Nasr dan Tangan Perajin Jepara


Niki Nasr, desainer asal Denmark, telah lama mengetahui kualitas karya para perajin dari Jepara, Jawa Tengah. Selama sembilan belas tahun, karya-karyanya yang telah masuk pasar internasional tercipta dari tangan perajin kota ukiran itu.

Niki telah lama berkecimpung dalam pasar furnitur tingkat internasional, sebut saja Italia, Meksiko, Skandinavia, Jerman, Yunani, Spanyol, dan negara-negara lainnya. Niki melanjutkan bisnis produksi furnitur milik keluarganya.

Ketika menjalankan bisnis keluarganya, Niki, seorang sarjana lulusan antropologi sosial, telah mengetahui keunggulan para perajin di Jepara. Ia pun bekerja sama dengan para perajin dari Jepara untuk mengerjakan desain-desainnya yang mendunia. Apa yang membuat Niki begitu mengagumi para perajin dari Jepara ketimbang daerah lain di Indonesia, Bali misalnya?
Menurut Pincky S.R. Sudarman dari Alun-Alun Indonesia, kekaguman Niki akan perajin Jepara karena mereka memiliki tingkat kesabaran luar biasa dalam mengukir. "Mungkin karena kita ini sebenarnya bangsa agraris. Ketika musim tanam belum tiba, nenek moyang kita mengerjakan hal lain seperti mengukir. Lihat, alat panen seperti ani-ani saja diukir dengan indah. Betapa kesabaran dan kehalusannya terlihat. Itu yang menjadi alasan Niki memilih perajin Jepara," katanya.

Kayu yang dipilih untuk desain Niki seperti kayu jati, mahoni, akasia, sungkai, mindi, dan kayu impor dari Perancis, kayu oak. Sementara untuk desain-desain karyanya, Niki terinspirasi desain dari Skandinavia, dengan gaya yang mempunyai napas sederhana, klasik, namun tak terbatas atau tak lekang oleh waktu. "Desain Skandinavia memiliki garis-garis murni yang utuh, jujur, sederhana, tidak terlalu rumit, dan bisa digunakan kapan saja, tak tergantung zaman," ungkap Pincky.

Keunggulan para perajin Jepara yang ditangkap jeli oleh Niki menjadi semacam pengingat bahwa bangsa ini kaya dengan talenta. "Ketika di tangan orang asing hasil kerajinan bisa menjadi indah seperti ini, tentu ini menjadi tantangan bagi desainer Indonesia untuk lebih maju. Jangan mau kalah karena ini adalah kekuatan kita," kata Pincky.

Niki Nasr mengadakan pameran pertamanya di Indonesia, bertajuk "Furnishing Your World by Niki Nasr", di galeri Alun-alun Indonesia Grand Indonesia pada 14 Mei-14 Juni 2011. Ada sekitar 80 karya yang dipamerkan.

 Sumber : www.properti.kompas.com/Dunia.Niki.Nasr.dan.Tangan.Perajin.Jepara.

  • Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

  • Selasa, 10 Mei 2011

    Gunarso S Margono: Selalu Bersyukur dalam Suka dan Duka


    Gunarso Susanto Margono, pendiri dan Presiden Komisaris PT Perdana Gapuraprima Tbk, memulai usahanya pada awal dekade 1980-an, mengelola perumahan sederhana untuk pensiunan Asabri di Lampung. Gunarso kemudian membangun rumah-rumah kecil di Cilegon, Bekasi, dan Bogor.

    Awal tahun 2000-an, pada saat pengembang properti lainnya masih terpuruk akibat krisis ekonomi 1998, Gapuraprima merambah properti menengah atas dengan membangun apartemen, perkantoran, dan mal di Mega Kuningan, Jakarta.

    "Masa depan bisnis properti di Indonesia tetap bagus. Tanah terbatas, penduduk terus bertambah. Kebutuhan akan tempat tinggal tak akan habis-habisnya," kata Gunarso dalam percakapan dengan Kompas.com di ruang kerjanya di The Bellezza Permata Hijau, di sela-sela perayaan  HUT ke-41 putra bungsunya, Rudy Margono, Senin (9/5/2011).

    Saat ini PT Perdana Gapuraprima Tbk membawahi sejumlah proyek properti mulai dari The Bellezza Permata Hijau, CBD Serpong, GP Plaza Gatot Subroto, mix-used project (proyek kawasan terpadu), hingga Bellagio Residence, Belmont Residence, Kebagusan City, Bellagio Mansion, The Mansion Mega Kuningan (apartemen).

    Gapuraprima menangani pula proyek-proyek perumahan Bukit Cimanggu City, Green Land Residence, Depok Maharaja, Taman Raya Citayam, Bukit Rivaria Sawangan, Taman Kota Bekasi, Jatiwaringin Garden, Taman Raya Bekasi, Green Leaf Residence, Metro Cilegon, Taman Raya Cilegon, Titian Asri, Pinewood Residence. Gapuraprima juga membawahi proyek-proyek komersial Marcopolo Water Adventure Park-Bukit Cimanggu City dan CBD Serpong, Bekasi Trade Center, Anyer Pallazo Boutique Resort.

    Dua proyek terbaru Gapuraprima adalah The Sun Heritage Kuta, The Heritage Seminyak Bali, dan Centrino Plaza at TB Simatupang. Pengembang ini juga akan membangun HIPMI Tower setinggi 40 lantai dan luas 50.000 meter persegi.

    Lahir di Jakarta, 15 Maret 1940, sebagai anak keenam dari tujuh bersaudara, Gunarso memulai usahanya dari hasil bumi beras, terigu, dan tekstil pada tahun 1960-an. Dua puluh tahun kemudian, Gunarso iseng-iseng mencoba masuk ke bisnis properti. Ia memulainya dengan membangun rumah-rumah kecil di Lampung, lalu Cilegon, Bekasi, dan Bogor.

    Kini Gapuraprima makin besar. "Saya sudah 50 tahun bergelut dalam bisnis. Saya sudah capek. Jadi sekarang saya serahkan kepada anak, menantu, dan cucu-cucu untuk menekuni bisnis properti ini. Saya bersyukur mereka mampu mengembangkan perusahaan ini," kata Gunarso, yang menikah dengan Oey Widyawati (66), yang menjabat Komisaris PT Perdana Gapuraprima Tbk.

    Rudy Margono, satu-satunya anak lelakinya, kini menjabat presiden direktur. "Saya sekarang cukup menjadi penasihat. Tugas saya menyekolahkan mereka dan tugas anak-anak, menantu, cucu melanjutkan bisnis properti ini," kata Gunarso yang berharap perusahaan yang didirikannya itu terus berkembang.

    Gunarso, yang kini melewati usia 71 tahun, tetap rajin bermain golf seminggu dua kali dan tetap datang ke pusat kebugaran. Gunarso juga tidak makan berlebihan.

    "Filosofi hidup saya, selalu bersyukur dalam keadaan suka maupun duka. Dalam duka, saya menghayati kondisi ini dan mencari hikmahnya," ungkap Gunarso.

    Sumber : www.properti.kompas.com/Gunarso.S.Margono.Selalu.Bersyukur.dalam.Suka.dan.Duka
    Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

    Selasa, 03 Mei 2011

    Jaringan Hotel Centara dari Thailand Masuk ke Indonesia


     Centara Hotels & Resorts, yang sebelumnya bernama Central Hotels & Resorts, adalah jaringan hotel terkemuka dari Thailand dengan pengalaman lebih 30 tahun di industri hotel. Centara adalah unit bisnis utama The Central Group yang didirikan keluarga Chirathivat, salah satu pemilik utama perusahaan ini.

    "Centara berencana membangun empat sampai lima hotel setiap tahun. Kami akan mulai dua tahun ke depan. Dalam lima tahun ke depan, sudah ada 20 sampai 30 hotel dengan jaringan Centara di Indonesia."
    -- Kevin Wallace--

    Central Plaza Hotel Public Company Limited (Centel) yang didirikan tahun 1980 adalah nama resmi dari Centara Hotels & Resorts. Mereka mengoperasikan hotel-hotel kelas satu di Thailand dan internasional. Centel juga berperan sebagai pengembang serta operator mal-mal komersial, bisnis ritel, dan Central Department Store.

    Selain mengoperasikan jaringan hotel-hotel di Bangkok dan resor destinasi wisata di Thailand, Centel juga mengoperasikan lima restoran cepat saji di Negeri Gajah itu. Centel adalah pemain utama dalam industri travel dan wisata, serta sektor bisnis makanan. Rebranding Centara Hotels & Resort diumumkan pada 26 Juni 2007 lalu oleh Suthikiati Chirathivat, Chairman of The Executive Board of Centrap Plaza Hotel (Public) Co Ltd.

    Saat ini terdapat tiga brand berbeda yang diciptakan dengan segmen berbeda. Hotel bintang lima disebut "grand", misalnya Grand Centara Hotels & Resorts. Centara Hotels dan Centara Resorts untuk hotel bintang empat, sedangkan produk vila diberi nama Centara Villas. Salah satu tempat terbaru yang mereka bangun adalah Bangkok Convention Centre (BCC) seluas 10.000 meter persegi yang mampu menampung 6.000 peserta.

    Di mancanegara, Centara beroperasi di Maldives, India, Mesir, hingga Himalaya. Di Indonesia, Centara mulai masuk dan mengelola Wuku Resort di Bali.

    Berikut ini wawancara dengan Kevin Wallace, President Centara International Management, bersama Robert Adhi Kusumaputra, Senin (2/5/2011).


    Bagaimana perkembangan Centara hingga saat ini (2011)?

    Sampai saat ini, Centara sudah memiliki 56 hotel dengan 9.000 kamar di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 13 di antaranya berlokasi di luar Thailand, dari Mesir, Bahrain, Malaysia, Maladewa, Vietnam, Filipina, dan India. Ada 14 hotel milik sendiri. Selebihnya kerja sama dengan investor. Centara saat ini masuk 25 besar operator hotel internasional.

    Mengapa memutuskan mengoperasikan kondotel di Bali?

    Kami melihat Wuku Resort properti mewah dan lokasinya dekat pantai. Atmosfer dan suasananya sangat pas dengan konsep Centara. Kami akan mengoperasikan Wuku Resort dengan atmosfer Indonesia. Ini di Bali, bukan di Thailand. Namun, antara Bali dan Thailand memiliki kesamaan budaya pada masa lalu.

    Kami membangun network di Indonesia, selain di negara-negara lainnya. Kami mengoperasikan hotel dengan segmen berbeda. Kami melihat iklim ekonomi di Indonesia kondusif dan positif.

    Apakah Centara punya rencana mengoperasikan hotel di kota lain di Indonesia, setelah Bali?

    Indonesia punya potensi besar bagi industri hospitality. Indonesia memiliki banyak penduduk, sekitar 250 juta orang. Benar, kami sudah berencana membangun empat sampai lima hotel setiap tahun. Kami akan mulai dua tahun ke depan.

    Kami akan membangun di Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, dan Bogor. Tidak semua hotel bintang lima, tetapi juga bintang empat dan bintang tiga. Dalam lima tahun ke depan, sudah ada 20 sampai 30 hotel dengan jaringan Centara di Indonesia.  Kami yakin tamu hotel datang untuk mendapatkan pengalaman baru, bukan sekadar tidur di kamar standar.


    Anda juga berencana mengoperasikan "budget hotel"?

    Saya mengamati budget hotel sangat sukses di Indonesia, sama seperti di India, China, dan Thailand. Centara akan mulai membangun budget hotel atau hotel bintang dua dengan brand Cosi and Easi. Kami akan mulai dari Bangkok tahun 2011 ini. Setelah itu, baru ke mancanegara, termasuk Indonesia.

    Sumber : www.properti.kompas.com/Jaringan.Hotel.Centara.dari.Thailand.Masuk.ke.Indonesia
    Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

    Razie Abdullah: DW2 Kembangkan Properti Berdesain Unik


    Bagi Razie Abdullah, Presiden Direktur DW2 Property, terjun dalam bisnis properti merupakan passion-nya. "Produk-produk properti perusahaan kami bukan sekadar produk. Kami sangat peduli pada green property, pada desain, pada keunikan produk," kata Razie.

    "Kami membangun rumah tidak sekadar produk rumah. Kami membangun rumah butik dengan desain indah. Ini masalah passion. Jadi kami tidak sekadar mencari untung, tapi memberikan nilai tambah bagi pembeli."
    -- Razie Abdullah--

    Produk terbaru pengembang DW2 adalah Wuku Resort yang dibangun di kawasan Pecatu, Bali. Kombinasi kondotel dan villa ini, menurut Razie, menjadi produk signature DW2.

    Lahir di Jakarta, September 1972, Razie Abdullah anak kedua dari enam bersaudara ini, memyelesaikan pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Sipil Universitas Trisakti Jakarta (angkatan 1991). Ayah Razie, Ir Abdullah, pernah bekerja dengan Pak Ciputra di Grup Jaya, antara lain terlibat dalam pembangunan Ancol.

    Sebelum aktif di dunia properti, Razie menggeluti industri shipping sampai menjadi Kepala Cabang Maersk Sealand di Jawa Tengah. Lalu ia pindah ke perusahaan minyak dan gas, menjadi Direktur Radian Utama Interinsco Tbk (2002-2008).

    Tahun 2008, Razie mengikuti jejak adiknya Aliva Abdullah, master psikologi, yang sudah lebih dahulu terjun dalam bisnis properti. Aliva aktif di usaha properti sejak tahun 1998 lalu. Di Jakarta, pengembang DW2 sudah membangun lebih dari 10 proyek properti, terutama proyek perumahan. Salah satunya Nirvana Kemang, patungan bersama Loemongga Haoemasan.

    Berikut ini wawancara dengan Razie Abdullah, Presiden Direktur DW2 Property bersama Robert Adhi Kusumaputra, Senin (2/5/11).


    DW2 Property dikenal sebagai pengembang yang membangun produk-produk properti dengan desain unik dan berkelas. Produk terbaru mana saja yang dikembangkan DW2?

      Kami membangun empat proyek properti baru di Bali. Proyek pertama di Bali adalah Villa Paya-paya di kawasan Seminyak, yang kami bangun tahun 2007-2007. Villa ini sudah kami jual. Setelah itu tahun 2010, kami membangun proyek kondotel dan villa Taum, juga di Seminyak, dan akan dibuka tahun 2011 ini. Kami membangun 90 unit kondotel dengan 120 kamar di lahan seluas 7.500 meter persegi di tengah-tengah sawah. Meski demikian, suasana Taum tetap hip sesuai suasana Seminyak.

    Tahun 2011 ini, kami memulai proyek properti baru, Wuku Resort di lahan seluas 1,5 hektar di Pecatu. Proyek ini akan dibangun bulan Agustus 2011 dan dijadwalkan beroperasi pada 12-12-12. Saya suka banget dengan lokasi Wuku Resort di Pecatu, bersebelahan dengan lapangan golf dan kawasan hijau, dan pemandangannya ke arah laut. Lokasinya premium.

    Bagaimana dengan proyek-proyek DW2 Property di Jakarta dan sekitarnya?

    Di Jakarta, kami membangun klaster-klaster dengan jumlah rumah antara 8 unit dan 34 unit, sebagian besar di Kemang dan Kebayoran Baru. Yang terbesar, kami bangun klaster Alea di Cilandak dengan 34 unit rumah. DW2 juga ikut patungan proyek Senopati Suites bersama Loemongga Haoemasan.
    Di masa depan, kami akan membangun kompleks perumahan di daerah Serpong, angerang dengan lahan lebih luas, 4 hektar sampai 5 hektar.

    Apa keunikan produk properti DW2?

    Kami membangun rumah tidak sekadar produk rumah. Kami membangun rumah butik dengan desain indah. Ini masalah passion. Jadi kami tidak sekadar mencari untung, tapi memberikan nilai tambah bagi pembeli. Kalau memang desainnya memang banyak lahan kosong, ya dikosongkan. Jadi ini tergantung filosofi perusahaan. Kami menikmati proses ini.

    Di Bali, Anda memilih konsep kondotel. Mengapa?

      Saya kira ini strategi pengembang. Kami berbagi dengan orang lain. Jangan semua dipegang sendiri. Tapi tentu tidak seratus persen produk ini kami jual. Kami senang dengan kondotel karena kami senang berbagi keberhasilan properti.

    Proses pemerataan. Bayangkan, dengan uang sekitar Rp 1 miliar, orang sudah memiliki unit kondotel. Proyek hotel Sunset Road di Kuta tidak dijual. Konsepnya beda, bukan resort, dan di bawahnya ada lifestyle center.
     
    Bagaimana Anda melihat properti di Indonesia saat ini?

    Yang kami lakukan adalah masuk ke segmen berbeda dengan membangun kondotel. Dan menuruts aya, tugas pemerintah adalah membangun infrastruktur di banyak daerah sehingga pihak swasta bisa membangun berbagai proyek properti.

    Anda menggaet Centara, operator hotel dari Thailand, untuk mengoperasikan kondotel ini. 
    Mengapa?

    DW2 adalah pemain di properti butik, demikian pula dengan Centara. Jadi klop ketika bicara soal konsep. Centara sangat berpengalaman dalam pengelolaan spa, restoran, dan industri hospitality. Centara mengelola hotel butik dan resort dari Himalaya sampai Mauritius.

    Sumber : www.properti.kompas.com/Razie.Abdullah.DW2.Kembangkan.Properti.Berdesain.Unik 
    Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

    Jumat, 29 April 2011

    Soegianto Nagaria: Buka Tepat Waktu, Gratis Sewa 3 Bulan


      Soegianto Nagaria adalah generasi kedua keluarga Soetjipto Nagaria, pendiri perusahaan pengembang PT Summarecon Agung Tbk. Soegianto, Direktur PT Summarecon Agung ini lebih banyak menangani ritel dan berhubungan dengan para penyewa mal. Keberhasilan Summarecon Mal Serpong (SMS) di kawasan Gading Serpong, Tangerang, menggaet penyewa dan pengunjung, sedikit banyak berkat tangan dingin Soegianto.

    "Jadi kalau Anda tanya apa kiat sukses Summarecon Mal Serpong, saya tegaskan bahwa mengajak penyewa membuka serentak pada hari pembukaan, itu hal yang sangat penting."
    -- Soegianto Nagaria--

    "Kami ingin menciptakan suasana di mana pengunjung merasa enjoy, menikmati waktu berbelanja, menghabiskan malam di tempat ini," kata Soegianto yang belajar arsitektur di Taiwan dan rajin mengikuti seminar properti di mancanegara.

    Berikut ini wawancara khusus dengan Soegianto Nagaria, Direktur PT Summarecon Agung Tbk bersama Robert Adhi Kusumaputra.

    Setelah sukses dengan Summarecon Mal Serpong I, kini Summarecon Mal Serpong II dibangun dan dibuka pada tahun 2011 ini juga. Apa kiat Anda membuat Summarecon Mal Serpong sukses?

    Kiat utama adalah memperhatikan apa yang dibutuhkan konsumen. Kami beruntung karena sudah berpengalaman mengelola Mal Kelapa Gading I, II, III, IV. Kami mendapatkan kepercayaan dari konsumen yang tahu bahwa Mal Kelapa Gading itu bagus.

    Ketika mengajak kawan-kawan peritel yang sebelumnya menyewa di Mal Kelapa Gading ke Summarecon Mal Serpong, kami berhasil membuat mereka percaya sehingga mau ikut ke Serpong. Ini awal yang penting. Jadi kalau Anda tanya apa kiat sukses Summarecon Mal Serpong, saya tegaskan bahwa mengajak penyewa membuka serentak pada hari pembukaan, itu hal yang sangat penting.

    Untuk itu kami memberikan insentif tiga bulan gratis kepada para penyewa Summarecon Mal Serpong II yang membuka tepat pada 27 Oktober 2011. Insentif ini bisa membuat penyewa buru-buru buka on time. Memang saat membuka SMS I, insetif diberikan enam bulan karena daerah ini masih baru. Membuka pada hari yang sama sangat penting karena jaminan sukses akan lebih tinggi. Yang penting, Summarecon dan penyewa mal sama-sama happy, sama-sama senang.

    Summarecon Agung sukses dipimpin oleh orangtua Anda, Pak Soetjipto Nagaria sehingga menjadi perusahaan properti yang disegani. Bagaimana Anda mempersiapkan diri agar dapat menerima tongkat estafet, dan juga sukses memimpin Summarecon Agung kelak?

    Saya beruntung perusahaan ini sudah berjalan dengan sangat solid. Saya dan saudara saya Herman Nagaria aktif dalam perusahaan ini. Kami fokus menjaga kultur perusahaan yang sudah ditanamkan ayah saya. Kami menjaga sumber daya manusia di Summarecon agar mereka bisa berkarier dengan optimal. Kami fokus pada strategi inti yang perlu dilakukan. Kami mempersiapkan planning ke depan. Kami bertanggung jawab mempertahankan dan membesarkan Summarecon Agung dengan fondasi yang kuat.

    Apakah suatu hari Anda akan menjadi CEO Summarecon Agung?

    Menjadi CEO? Sampai sekarang belum ada rencana untuk itu. Yang penting saya dan Herman sudah terlibat secara menyeluruh di perusahaan ini. Saya kira posisi CEO sebaiknya dipegang profesional. Yang penting keluarga Nagaria memberikan yang terbaik agar Summarecon mampu bertahan dalam jangka panjang. Namun jika suatu hari saya memang dibutuhkan, saya dan adik saya siap. Kalau suatu hari Summarecon membutuhkan tenaga dan pikiran saya lebih banyak, saya siap mempertahankan kultur yang baik yang sudah ada sejak awal.

    Summarecon Mal Serpong II akan beroperasi 27 Oktober 2011. Apa yang baru dari SMS II?

    Luas SMS II ini 60.000 meter persegi, belum termasuk luas gedung parkir. Kalau digabungkan SMS I dan II, luas totalnya adalah 110.000 meter persegi. Dan jika termasuk gedung parkir, luas totalnya 193.000 meter persegi. Kapasitas gedung parkir di SMS akan menjadi 4.000 mobil.

    Pengalaman Summarecon Agung yang sukses mengelola Mal Kelapa Gading I, II, III, IV membuat kami lebih mudah mengelola SMS I. Saat ini ruang tersewa di SMS I sudah 100 persen, sedangkan ruang tersewa di SMS II sampai April 2011 sudah 70 persen. Artinya jika digabung, ruang tersewa total sudah 85 persen.  Beberapa penyewa utama SMS II adalah Centro Department Store, Do It Best Pongs Home Center, dan Eat and Eat Food Market.

    Setelah SMS I dan II beroperasi, ada rencana membangun SMS III?

    Ya, kami sudah merencanakan itu. SMS III akan dibangun delapan tahun mendatang. Selain itu kami juga akan membangun apartemen, hotel, dan convention center di kawasan ini.

    Suksesnya Summarecon Serpong juga diikuti pengembang lainnya di Serpong seperti Paramount Serpong, Alam Sutera, dan BSD. Anda melihat properti di Serpong makin "hot"?

    Ya benar, daerah Serpong merupakan daerah properti sangat hot saat ini. Kami senang apa yang kami tanam sudah mulai berbua. Yang penting, kami harus menjaga kepercayaan dan kredibilitas, nama Summarecon. Karena itu sangat penting membuka Summarecon Mal Serpong tepat waktu. Ini akan membuat konsumen makin percaya pada kami.


    Sumber : www.properti.kompas.com/Soegianto.Nagaria.Buka.Tepat.Waktu.Gratis.Sewa.3.Bulan.
     Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

    Ardi Joanda: Interior, "New Selling Point" Bagi Properti


           Bagaimana tren furnitur high-end saat ini? "Tren furnitur rumah-rumah kelas atas akan kembali ke tren tradisional klasik yang lebih ringan, yang sering kali disebut sebagai american classic. Tren warna furnitur tetap pada warna hitam, putih, dan warna kayu. Sedangkan tren warna material, kombinasi warna metal stainless dan warna silver," kata Ardi Joanda, President Medici Living, perusahaan furnitur high-end dalam percakapan dengan Kompas.com belum lama ini.

    Menurut Ardi, informasi mengenai produk interior yang tersebar di dunia maya dan di berbagai media massa cetak, membuat pengetahuan pemilik rumah semakin maju. Selain itu, makin banyak orang Indonesia yang berkunjung ke rumah-rumah indah di luar negeri dan dalam negeri sehingga pengetahuan tentang rumah pun makin luas. "Saat ini dan di masa mendatang, peran desain interior dan arsitek akan semakin penting dalam menangani rumah-rumah kelas menengah atas. Untuk itulah furnitur juga penting mengikuti tren. Kami bukan lagi sekadar toko furnitur, tapi kami ingin bersama-sama arsitek dan desainer interior, ingin mewujudkan rumah idaman mereka. Ini sesuai slogan kami Live Your Life Best," ungkap Ardi Joanda, yang sebelumnya pernah bekerja di Da Vinci.

    Setelah 13 tahun bergabung dengan Da Vinci, dan terakhir pada posisi sabagai CEO Da Vinci, Ardi memutuskan keluar dengan alasan pribadi. "Saya ingin pindah kuadran, menjadi pengusaha," katanya. Bulan Januari 2006, Ardi merintis usaha es Charmy Ice bersama Lawrence Pan, saudara angkatnya dari Taiwan.

    Akhir tahun 2007, Ardi menerima telepon dari pemasok furnitur dari Amerika Serikat. "Mereka mempercayakan saya untuk memasarkan produk-produk mereka. Tahun 2008, Medici Living, perusahaan baru furnitur high-end didirikan. Nama Medici menentukan filosofi perusahaan karena keluarga Medici adalah patron dari berbagai bidang aspek kemanusiaan, politik, seni, agama, arsitek," ungkap pria kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, 15 Januari 1970 ini.

    Tahun 2008, Medici Living membuka ruang pamer di Belezza, Permata Hijau, Jakarta Selatan, dan diresmikan oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Medici memang mengkhususkan diri memasarkan produk-produk Amerika. Klien Medici pada umumnya keluarga kalangan atas, yang mengetahui produk ini dari mulut ke mulut.

    Mengalami banyak pengalaman dalam hidupnya, Ardi selalu menyampaikan pendapatnya bahwa pengalaman pahit adalah "guru" yang paling manis. "Karena justru pada saat iitulah, kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengeluarkan segala kemampuan yang ada. Tapi akan lebih baik jika dalam kondisi baik pun, kita bisa mengeluarkan kemampuan terbaik," kata Ardi.

    Menurut Ardi, banyak orang tidak menyadari kemampuan karena terlalu berhitung-hitung. "Banyak orang berpendapat, ngapain saya harus kerja begini, begitu. Padahal setiap hal yang dilakukan, harus dianggap sebagai ujian, sampai sejauh mana kemampuan kita. Begitu diuji, baru tahu kemampuan kita luar biasa sehingga muncul kepercayaan diri," ujarnya.

    "Dalam hidup ini sebenarnya kita diberi kesempatan waktu oleh Tuhan untuk memanfaatkan talenta-talenta yang masih terpendam. Karena itu mari kita nikmati hidup, berbagi dan memanfaatkan talenta-talenta yang diberikan Tuhan," ungkap Ardi Joanda.

    Berikut ini wawancara khusus dengan Ardi Joanda, Presiden dan CEO Medici Living Indonesia bersama Robert Adhi Kusumaputra.

    Mengapa produk interior sangat penting bagi industri properti? Menurut saya, konsumen membeli properti karena produk interiornya, bukan hanya pertimbangan lokasi dan nama besar pengembang. Interior bisa menjadi new strong selling point bagi sebuah properti.

    Memang ada orang membeli desain interior sesuai fungsinya. Tapi ada juga pemilik rumah, yang walaupun membeli mahal, untuk menunjukkan status finansial bahwa mereka orang mampu. Yang ingin dilakukan pengusaha furnitur sebagai salah satu produk interior adalah bagaimana pemilik rumah memahami pengetahuan tentang interior, mengerti keharmonisan dan fungsu interior.

    Jadi orang tidak sekadar membeli furnitur untuk menunjukkan status, tapi menunjukkan bahwa dia memiliki pengetahuan luas tentang interior dan furnitur. Bagaimana dia memahami bagaimana membuat arsitektur rumah dan interior menjadi harmonis. Jadi produk interior bukan menjadi cost lagi, tapi merupakan investasi yang menaikkan nilai rumah.

    Menurut Anda, apakah pemilik rumah di Indonesia sudah menghargai pentingnya produk interior?
    Dari pengalaman menangani rumah selama ini, sebagian besar orang Indonesia tidak berpikir untuk spend money di struktur. Tidak berpikir mengeluarkan uang ekstra untuk ini, bahkan kadang mereka menyebutnya sebagai hal berlebihan.

    Tapi pemilik rumah di Indonesia tidak keberatan untuk mengeluarkan uang ekstra untuk marmer. Di Indonesia, lantai marmer impor menjadi trademark rumah mewah. Bahkan orang Italia sendiri terkaget-kaget setelah tahu orang kaya Indonesia mencari marmer yang berukuran sampai 1 m x 1 m. Di luar negeri, marmer yang digunakan berukuran 60 cm x 60 cm.

    Jika kita bandingkan dengan di Italia, orang Italia mengeluarkan biaya 60 persen untuk furnitur dapur (kitchen). Sedangkan di Indonesia, biaya untuk kitchen ditekan.

    Yang ingin saya sampaikan kepada semua pemilik rumah bahwa kita ingin bersama-sama mengeskplor, menciptakan interior rumah mereka sesuai dengan status, dengan affordable. Saya ingin menekankan soal knowledge, pengetahuan tentang interior. Jadi mereka tidak akan malu, membeli barang bukan karena harganya mahal, tapi mengerti fungsi dan desainnya.

    Memang banyak orang kaya di Indonesia belum mengerti. Karena itu, menurut saya, penting sekali hal ini dieksplor bersama-sama. Pemilik rumah perlu melihat ini bagian dari investasi.

    Coba Anda bayangkan, setiap hari di dalam rumah, yang paling disentuh kan furnitur. Jadi furnitur adalah investasi yang baik di dalam rumah.

    Satu poin lagi, knowledge tak hanya bicara soal desain, tapi juga mengenai teknologi, termasuk produk go green atau tidak. Sesuai slogan Medici, "Live Your Life Best", saya berharap furnitur bisa memberikan nilai lebih pada industri properti. Jika ada pilihan beli apartemen A atau B, orang akan pilih apartemen B karena interiornya diisi produk furnitur branded, misalnya Trump Home. Nilai jual properti itu akan tinggi. Ada plus, furniture by Laura Florence. Pengembang dengan mudah menjual properti ini. Harapan saya, di masa depan, orang beli properti bukan hanya karena pengembang atau lokasi, tapi juga furnitur dan interior yang dipilih.

    Apakah pemilik rumah sudah mulai mengajak desainer interior untuk memperindah rumah?
    Saya melihat, pemilik rumah mulai mengajak desainer interior memandu mereka mendapatkan produk yang benar. Walaupun begitu, keputusan akhir masih pada pemilik rumah. Karena interior sangat personal. Kalau mereka berpikir bahwa membeli furnitur sebagai investasi yang menaikkan nilai rumah, mereka akan memilih produk interior yang tepat.

    Banyak furnitur yang didiskon untuk menarik pembeli. Bagaimana menurut Anda?
    Ini tidak berlaku pada produk Medici sebab harga produk Medici makin lama makin mahal, sedangkan produk lain makin murah karena didiskon.

    Kami ingin mengedukasi pasar. Karena umumnya konsumen di Indonesia masih terbiasa dengan iming-iming diskon walaupun sebenarnya tidak semua diskon itu murni diskon.

    Bagaimana tren furnitur ke depan?
    Tren furnitur bolak-balik dari modern kontemporer ke klasik, dan sebaliknya. Jadi tren tetap ada di dua kutub ini dan pecinta dua kutub ini selalu ada. Sama seperti fashion industry, ada lingkaran. Yang penting, berapa lingkaran itu kembali ke desain awal? Kalau di Indonesia, kita melihat perbedaannya, desain klasik akan lebih lama bertahan dibandingkan dengan desain modern minimalis yang waktunya lebih pendek. Hal ini terjadi karena kebiasaan orang Indonesia yang suka berbelanja.

    Produk Medici ada modern maupun klasik. Spesialisasi Medici biasanya pada produk-produk Amerika. Kami membagi koleksi Medici jadi dua. Produknya on display, sehingga klien tidak keberatan walaupun terbatas, produk sama dengan orang lain. Juga produk yang customize. Klien dapat memilih produk-produk yang sesuai dengan keinginan persis, terutama program Me and My Sofa. Mereka bisa memilih kain sofa, model, dengan finishing sesuai keinginan yang pas dengan rumah mereka.

    Kami sekarang juga bermain furnitur Eropa, yang kami namakan Euro Direct. Kami bekerja sama dengan beberapa perusahaan top di Italia. Saya sudah lebih dari sepuluh kali mengikuti pameran furnitur di Milan, Valencia, sampai kota-kota di Amerika.

    Kami juga mencoba memulai bekerja sama dengan pemilik hotel dan lighting manufacturer untuk menata lampu hias di ballroom dan lobi. Furnitur didesain khusus sesuai dengan tema hotel tersebut.


    Sumber : www.properti.kompas.com/Ardi.Joanda.Interior.New.Selling.Point.Bagi.Properti 
     Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

    Kamis, 28 April 2011

    Laba Agung Podomoro Land Meningkat


       JAKARTA, PT Agung Podomoro Land Tbk mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal pertama tahun 2011. Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2010, penjualan dan penyewaan pada tahun 2011 meningkat 2,6 kali menjadi Rp 691,2 miliar dari Rp 270,5 miliar. Laba bersih untuk pemegang saham meningkat dari Rp 30,3 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 147,9 miliar pada tahun 2011.

    "Laba kotor meningkat menjadi Rp 258,4 miliar dengan margin sebesar 37,4 persen, sedangkan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp 209,8 miliar atau margin 30,4 persen pada penjualan. Dari penjualan dan pendapatan sewa yang diakui, 72 persen berasal dari penjualan apartemen, 22 persen dari penjualan ruang perkantoran dan 6 persen berasal dari sewa. Marketing Sales kontrak direalisasikan pada kuartal pertama sebesar lebih dari Rp 1,1 triliun yang jauh melebihi anggaran sebesar 20 persen," kata Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land, Prisca Batubara, Kamis (28/4/11) pagi.

    Trihatma Kusuma Haliman, Presiden dan Chief Executive Officer APL mengatakan,  "Kami cukup puas oleh hasil kuartal pertama tahun 2011 yang baik ini. Pencapaian prestasi kami terutama yang berasal dari Marketing Sales, dan ini  menunjukkan permintaan yang kuat untuk produk kami, dan sekaligus sebagai bukti bisnis strategi kami sudah tepat. Kami percaya bahwa prestasi ini akan terus berkelanjutan sepanjang tahun."

    PT Agung Podomoro Land Tbk adalah pengembang properti unggulan perkotaan di Indonesia. Ini
    mengembangkan dan menjual apartemen/kondominium dan APL ruang kantor. APL juga memiliki dan mengoperasikan mal dan trade center serta kantor dan sewa apartemen. Saat ini ada 11 proyek di berbagai tahap operasi dan pembangunan terutama di Jakarta dan sekitarnya. APL mempunyai pangsa pasar terbesar di apartemen/kondominium dan melayani terutama pasar untuk pendapatan-golongan ekonomi menengah.


    Sumber : www.properti.kompas.com//Laba.Agung.Podomoro.Land.Meningkat
     Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

    Jumat, 21 Januari 2011

    Pengembangan Perumahan Ikuti Pembangunan Infrastruktur

    Kebutuhan akan perumahan di pinggir kota penyangga Jakarta semakin tinggi, terutama di kawasan Tangerang. Perkembangan infrastruktur yang lebih baik di kawasan ini, dirasa menjadi salah satu pemicunya, di satu sisi harga tanah di kawasan ini pun semakin mahal. Kawasan lain mulai dilirik pengembang, seperti kawasan Bekasi.

    Pertumbuhan perumahan di Jakarta sebenarnya mulai ke Barat (kawasan Tangerang) dan Timur (kawasan Bekasi). Pertumbuhan perumahan selalu mengikuti infrastrukturnya. Infrastruktur ke arah barat lebih baik daripada di timur. -- Utami Prastiana

    "Pertumbuhan perumahan di Jakarta sebenarnya mulai ke Barat (kawasan Tangerang) dan Timur (kawasan Bekasi). Pertumbuhan perumahan selalu mengikuti infrastrukturnya. Infrastruktur ke arah barat lebih baik daripada di timur," kata Utami Prastiana, Head of Strategic Advisory Procon kepada wartawan, Selasa ( 18/1/2011 ) lalu.

    Menurut Utami, perbaikan infrastruktur di barat lebih baik dengan dibangunnya jalan tol seperti tol TB Simatupang dan tol Merak. "Karena ada akses tol maka ini akan mempermudah. Barat itu tanahnya masih luas, Tangerang saja masih sekitar 4.000 hektar lahannya. Jadi perkembangan akan tetap ada," katanya.

    Karena semakin banyak dicari pengembang, harga tanah pun meroket. Utami mengatakan, menyingkapi harga tanah yang mahal di Tangerang, pengembang mulai melirik kawasan lainnya seperti Bekasi. "Contohnya Sumareccon mengembangkan kawasan baru ke timur. Apalagi sekarang ditambah adanya tol JORR, jadi kawasan Bekasi menjadi prospek baru," ujarnya.

    Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

    Kamis, 13 Januari 2011

    Sharon: Lippo Serius Kembangkan Properti "Healthcare"

    Lippo makin agresif dan serius mengembangkan properti healthcare. Dalam lima tahun ke depan, Lippo berambisi membangun dan mengoperasikan 25 rumah sakit di berbagai kota di Indonesia, termasuk Papua.

    Sharon Tjokrorahardjo (26) adalah salah satu generasi ketiga keluarga Riady. Cucu taipan Mochtar Riady ini sebelumnya aktif dalam dunia hospitality di Hotel Aryaduta. Sejak tahun 2010, Sharon aktif di Siloam Hospitals.

    "Saya ingin mengaplikasikan dunia hospitality ke dunia hospital," kata Sharon. Grup Lippo menargetkan membangun dan mengoperasikan 25 rumah sakit dalam lima tahun ke depan ini. Lippo tidak hanya melayani masyarakat kelas menengah atas, tetapi juga masyarakat menengah bawah yang membutuhkan layanan kesehatan.

    "Komitmen kami di bidang kesehatan adalah memberikan layanan kesehatan berkualitas dan berkesinambungan berdasarkan konsep patient safety. Dengan tele-medicine, pasien-pasien kritis di daerah-daerah terpencil di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang terjangkau. Saya berharap pembangunan dan pengembangan Siloam Hospitals Group dapat berperan dan mendukung program pemerintah Indonesia khususnya dalam upaya pencapaian pelayanan kesehatan yang efisien, bermutu, merata, serta terjangkau," ujar Sharon.

    Berikut ini wawancara khusus Robert Adhi Ksp dengan Sharon Tjokrorahardjo, Corporate Network and Communication General Manager Siloam Hospitals di sebuah resto di Siloam Hospitals Lippo Village, Selasa (11/1/11).

    Grup Lippo kini makin agresif membangun dan mengoperasikan rumah sakit di berbagai kota di Indonesia. Mengapa Lippo mengembangkan rumah sakit?
    Tiga unsur penting yang menentukan perkembangan suatu kota adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Ketika Lippo Village dibangun tahun 1990-an, yang dibangun kali pertama adalah sekolah dan rumah sakit.

    Selain itu, kami melihat kesenjangan kesejahteraan yang sangat besar yaitu kebutuhan kesehatan yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah layanan kesehatan yang tersedia. Kami ingin mengambil peran dalam program pemerintah khususnya di transformasi sosial di bidang pendidikan dan kesehatan.

    Kami berharap ke depan layanan kesehatan di Indonesia mendapatkan kepercayaan dari penduduk Indonesia sehingga mereka tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

    Apa visi Lippo dalam mengembangkan rumah sakit?
    Sejalan dengan visi Lippo Group, visi kami adalah impacting lives through creating accessibility and affordability for world class healthcare experience.

    Seperti Anda ketahui, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat akreditasi JCI (Joint Commission International), fokusnya adalah patient safety and patient comfort.

    Kami berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang terjangkau dan dekat bagi semua lapisan masyarakat dengan fasilitas perlengkapan medis terkini dan termodern, dan juga kampanye kesehatan yang mendorong masyarakat untuk lebih aware terhadap kesehatan.

    Salah satu contoh adalah kampanye Heart Attack: The Silent Killer yang selama tiga bulan telah menarik lebih dari 15.000 pasien dari seluruh Indonesia untuk memeriksakan kondisi jantung mereka.

    Dengan menerapkan prinsip dasar economics of scale kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk perusahaan perusahaan obat, alat kesehatan, dan jaminan kesehatan seperti Askes, Jamsostek, Jamkesmas dan lain sebagainya.

    Kerja sama ini sangat penting dan kami lakukan terutama karena kami ingin melayani dengan lebih baik. Kami ingin berada bersama mereka di saat-saat paling kritis agar kami bisa memberikan solusi terbaik bagi mereka dan anggota keluarga mereka.

    Apa tantangan terbesar dalam pengelolaan rumah sakit? Bagaimana Lippo mengatasinya?
    Yang paling sulit adalah sumber daya manusia. Lippo Group adalah grup usaha swasta pertama di Indonesia yang memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan (Yayasan Pendidikan Pelita Harapan), pelayanan kedokteran (Siloam Hospitals Group), dan penelitian (Mochtar Riady Institute of Nano Technology).

    Saat ini kami sedang membangun Rumah Sakit Pendidikan dengan kapasitas 2.000 tempat tidur, tepat di sebelah rumah sakit Siloam Lippo Village. Rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Keperawatan Universitas Pelita Harapan (UPH).

    Setiap tahun kami mengembangkan kemampuan intelektual dan teknik dengan berinvestasi pada sumber daya manusia yang andal. Sinergi antara MRIN dan Universitas Pelita Harapan School of Medicine dan School of Nursing menyediakan tenaga medis cakap yang dibutuhkan oleh Siloam Hospitals Group.

    Seperti apa wajah Siloam Hospitals ke depan?
    Misi kami adalah to become the trusted destination of choice for holistic world class healthcare, health education and research.

    Masing-masing rumah sakit regional Siloam Hospitals akan diperkuat oleh empat pilar dasar. Pertama, Pusat Trauma Darurat yang efektif akan dijaga oleh GP (dokter umum) terlatih dalam perawatan trauma dan mampu menangani pasien stroke, serangan jantung, dan kecelakaan.

    Kedua, perlengkapan medis terkini dan termodern sesuai standar internasional terbaik. Ketiga, tele-medicine atau format lain dari komunikasi digital yang memungkinkan rumah sakit mengakses sumber daya spesialisasi klinis terbaik di pusat kompetensi Siloam Hospitals dan juga jaringan internasional yang dimiliki.

    Keempat, SDPDP, atau program kemitraan dokter dengan fokus pada pemberdayaan tenaga spesialis untuk menangani pasien dengan baik serta pembagian dividen dari laba Siloam Hospitals.

    Tahun 2011 ini, Siloam Hospitals akan dibuka di kota mana saja?
    Kami sedang mempersiapkan tahap akhir pembukaan rumah sakit ketujuh kami, Siloam Hospitals MRCCC Semanggi. MRCCC akan menjadi pusat pengobatan penyakit kanker swasta pertama di Indonesia.

    Selain di ibu kota Jakarta, kami juga merencanakan pembangunan khususnya di kawasan timur Indonesia, yaitu Makassar dan Manado. Sumber daya manusia dan alam yang dimiliki wilayah Indonesia timur sangat besar.

    Kami berharap rumah sakit Siloam yang dibangun di Makassar tidak hanya akan memberikan benefit kesehatan bagi masyarakat Indonesia timur, tetapi juga memperkuat status Makassar sebagai pintu masuk Indonesia bagian timur.

    Di Sumatera, Rumah Sakit Siloam Palembang sedang kami genjot pembangunannya untuk menyediakan jasa kesehatan bagi peserta SEA Games di bulan November 2011. (Robert Adhi Ksp)

    Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)