Selasa, 03 Mei 2011

Razie Abdullah: DW2 Kembangkan Properti Berdesain Unik


Bagi Razie Abdullah, Presiden Direktur DW2 Property, terjun dalam bisnis properti merupakan passion-nya. "Produk-produk properti perusahaan kami bukan sekadar produk. Kami sangat peduli pada green property, pada desain, pada keunikan produk," kata Razie.

"Kami membangun rumah tidak sekadar produk rumah. Kami membangun rumah butik dengan desain indah. Ini masalah passion. Jadi kami tidak sekadar mencari untung, tapi memberikan nilai tambah bagi pembeli."
-- Razie Abdullah--

Produk terbaru pengembang DW2 adalah Wuku Resort yang dibangun di kawasan Pecatu, Bali. Kombinasi kondotel dan villa ini, menurut Razie, menjadi produk signature DW2.

Lahir di Jakarta, September 1972, Razie Abdullah anak kedua dari enam bersaudara ini, memyelesaikan pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Sipil Universitas Trisakti Jakarta (angkatan 1991). Ayah Razie, Ir Abdullah, pernah bekerja dengan Pak Ciputra di Grup Jaya, antara lain terlibat dalam pembangunan Ancol.

Sebelum aktif di dunia properti, Razie menggeluti industri shipping sampai menjadi Kepala Cabang Maersk Sealand di Jawa Tengah. Lalu ia pindah ke perusahaan minyak dan gas, menjadi Direktur Radian Utama Interinsco Tbk (2002-2008).

Tahun 2008, Razie mengikuti jejak adiknya Aliva Abdullah, master psikologi, yang sudah lebih dahulu terjun dalam bisnis properti. Aliva aktif di usaha properti sejak tahun 1998 lalu. Di Jakarta, pengembang DW2 sudah membangun lebih dari 10 proyek properti, terutama proyek perumahan. Salah satunya Nirvana Kemang, patungan bersama Loemongga Haoemasan.

Berikut ini wawancara dengan Razie Abdullah, Presiden Direktur DW2 Property bersama Robert Adhi Kusumaputra, Senin (2/5/11).


DW2 Property dikenal sebagai pengembang yang membangun produk-produk properti dengan desain unik dan berkelas. Produk terbaru mana saja yang dikembangkan DW2?

  Kami membangun empat proyek properti baru di Bali. Proyek pertama di Bali adalah Villa Paya-paya di kawasan Seminyak, yang kami bangun tahun 2007-2007. Villa ini sudah kami jual. Setelah itu tahun 2010, kami membangun proyek kondotel dan villa Taum, juga di Seminyak, dan akan dibuka tahun 2011 ini. Kami membangun 90 unit kondotel dengan 120 kamar di lahan seluas 7.500 meter persegi di tengah-tengah sawah. Meski demikian, suasana Taum tetap hip sesuai suasana Seminyak.

Tahun 2011 ini, kami memulai proyek properti baru, Wuku Resort di lahan seluas 1,5 hektar di Pecatu. Proyek ini akan dibangun bulan Agustus 2011 dan dijadwalkan beroperasi pada 12-12-12. Saya suka banget dengan lokasi Wuku Resort di Pecatu, bersebelahan dengan lapangan golf dan kawasan hijau, dan pemandangannya ke arah laut. Lokasinya premium.

Bagaimana dengan proyek-proyek DW2 Property di Jakarta dan sekitarnya?

Di Jakarta, kami membangun klaster-klaster dengan jumlah rumah antara 8 unit dan 34 unit, sebagian besar di Kemang dan Kebayoran Baru. Yang terbesar, kami bangun klaster Alea di Cilandak dengan 34 unit rumah. DW2 juga ikut patungan proyek Senopati Suites bersama Loemongga Haoemasan.
Di masa depan, kami akan membangun kompleks perumahan di daerah Serpong, angerang dengan lahan lebih luas, 4 hektar sampai 5 hektar.

Apa keunikan produk properti DW2?

Kami membangun rumah tidak sekadar produk rumah. Kami membangun rumah butik dengan desain indah. Ini masalah passion. Jadi kami tidak sekadar mencari untung, tapi memberikan nilai tambah bagi pembeli. Kalau memang desainnya memang banyak lahan kosong, ya dikosongkan. Jadi ini tergantung filosofi perusahaan. Kami menikmati proses ini.

Di Bali, Anda memilih konsep kondotel. Mengapa?

  Saya kira ini strategi pengembang. Kami berbagi dengan orang lain. Jangan semua dipegang sendiri. Tapi tentu tidak seratus persen produk ini kami jual. Kami senang dengan kondotel karena kami senang berbagi keberhasilan properti.

Proses pemerataan. Bayangkan, dengan uang sekitar Rp 1 miliar, orang sudah memiliki unit kondotel. Proyek hotel Sunset Road di Kuta tidak dijual. Konsepnya beda, bukan resort, dan di bawahnya ada lifestyle center.
 
Bagaimana Anda melihat properti di Indonesia saat ini?

Yang kami lakukan adalah masuk ke segmen berbeda dengan membangun kondotel. Dan menuruts aya, tugas pemerintah adalah membangun infrastruktur di banyak daerah sehingga pihak swasta bisa membangun berbagai proyek properti.

Anda menggaet Centara, operator hotel dari Thailand, untuk mengoperasikan kondotel ini. 
Mengapa?

DW2 adalah pemain di properti butik, demikian pula dengan Centara. Jadi klop ketika bicara soal konsep. Centara sangat berpengalaman dalam pengelolaan spa, restoran, dan industri hospitality. Centara mengelola hotel butik dan resort dari Himalaya sampai Mauritius.

Sumber : www.properti.kompas.com/Razie.Abdullah.DW2.Kembangkan.Properti.Berdesain.Unik 
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar