Hal ini terlihat dari okupansi hotel di Inggris yang minimal 80 persen. "Kalau menjual properti ke warga asli Inggris, mereka bisa kena pajak 40 persen dari kenaikan harga hunian. Khusus warga negara asing, pemerintah tidak mengenakanpajak itu. Makanya, kami membidik investor dari Indonesia," klaim Lia.
Qudoss menawarkan investasi di kondotel sekitar Rp 2 miliar per unit. Sementara, untuk asrama mahasiswa,Qudoss menawarkan harga mulai Rp 300 juta per unit. "Setiap tahun, investor akan mendapatkan return 10 persen dengan waktu break event point selama 10 tahun," papar Lia. Kondotel ini akan disewakan selama 20 tahun.
Minat investor untuk berinvestasi di Singapura pun tak kalah mencuat. Stefanny, Perwakilan Pemasaran Far East Organization mengatakan, penjualan apartemen Far East ke warga negara Indonesia di kuartal I-2011 tumbuh 15 persen - 20 persen. "Permintaan apartemen di Orchard paling ramai," ungkap Stefanny.
Secara umum, tahun lalu, penjualan apartemen dan kondominium di Singapura tumbuh 30 persen - 40 persen. Menurut Stefanny, peningkatan permintaan properti di Singapura disebabkan semakin banyak orang Indonesia yang melancong ke negeri Marlion itu.
Menjawab tren ini, Far East terus mengembangkan properti di jantung kota Singapura. Saat ini, Far East memiliki 50 proyek di Singapura. Khusus di Orchard, Far East memiliki lima proyek, yang masing-masing proyek terdiri dari 50 menara. Far East menjual apartemen seharga Sin$ 700.000 per unit dan Sin$ 900.000 per unit.Sumber : www.properti.kompas.com/Agen.Properti.Asing.Incar.Investor.Indonesia
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar