Rabu, 15 Agustus 2012

Bisnis Hunian Vertikal di Yogya Laris Manis

detail berita
(Foto: Dok. Okezone)
YOGYAKARTA – Yogyakarta menjadi pasar potensial untuk penjualan properti, dengan konsep kondominium hotel (kondotel) dan apartemen. Uniknya sebagian pembeli justru berasal dari luar daerah dan menjadikannya sebagai alat investasi.

Direktur Mataram City Bogat Agus Riyono mengatakan, pihaknya telah mengawali pembangunan apertemen Mataram City, yang berlokasi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman. "Apartemen akan menjadi salah satu pilihan hunian di Yogyakarta. Menyusul mahalnya harga tanah dan pengetatan alih fungsi lahan. Apalagi tingkat hunian yang ada, sudah semakin padat," kata Bogat.

Mulai awal tahun lalu, Mataram City sudah melakukan penjualan dengan total 269 unit kondotel. Pembeli menjadikan kondotel ini sebagai investasi jangka panjang. Bahkan ada beberapa yang sudah mulai ditawarkan lagi ke pasar, dengan harga yang lebih mahal. "Lokasi yang cukup strategis, menjadikannya kondotel ini banyak diminati pasar," tuturnya. 

Dikatakan Bogat, mayoritas pembeli justru dari luar daerah. Mereka kebanyakan bekerja atau menjadi pegawai di perusahaan besar di luar Jawa. Mereka inilah menjadikan kondotel sebagai investasi. Apalagi mereka ini memiliki kedekatan emosional dengan Yogyakarta. "Banyak di antara mereka yang dulu kuliah di Yogyakarta. Yogyakarta cukup ngangeni, jadinya mereka ingin kembali datang ke sini," tegasnya.

Marketing Executive Mataram City Mita Ratri menambahkan, untuk apartemen saat ini sudah sekitar 150 unit terjual dari 210 unit yang ditawarkan. Padahal penjualan sebanyak ini hanya dilakukan dalam waktu enam bulan. Harganya yang berkisar antara Rp598 juta sampai di Rp1,4 milliar terbilang cukup murah. "Target pembangunan akan selesai pada 2013 mendatang," ujar Mita.  

Mataram City akan mempunyai fasilitas ballrom and convention hall, city walk, campus club, hotspot area, swimming pool, gymansium and fitness center, green park, Terrace Cafe, restaurant, mini market, coffe shop, game room dan loundry service.

Sementara itu, Direktur PT ASA Persada, Hartono mengatakan tidak tertarik untuk mengembangkan konsep perumahan dengan konsep vertical housing. Sebagai salah satu pengembang di DIY, dia masih memilih untuk mengembangkan perumahan kovensional. "Saya tidak tertarik, kita masih mantap perumahan biasa," ujar Hartono.

Menurutnya segmen pasar perumahan lebih terbuka, dan banyak diminati pasar. Masalah harga, akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Bahkan berapapun harganya, tetap akan dibeli oleh masyarakat jika merasa cocok. "Kebanyakan memang di Sleman dan Kota yang banyak diminati," tuturnya.

Sumber : www.property.okezone.com/bisnis-hunian-vertikal-di-yogya-laris-manis

Cari RumahDijual    ??

Kunjungi juga propertykitacom.blogspot.com dan www.propertykita.com untuk lebih tau informasi rumah dn property

Tidak ada komentar:

Posting Komentar