Lahan pengembangan proyek (Foto: Nur Januarita Benu/Okezone)
Seperti yang dialami oleh salah satu pemain dalam pasar properti lokal, Pakuwon Group. Menurut Direktur Pakuwon Group Stefanus Ridwan, banyaknya mafia tanah membuat pengembang harus ekstra hati-hati dan bertindak tepat dalam menjaga lahan yang menjadi sasaran pembangunan proyeknya.
"Harga tanah saat ini bisa cepat sekali naik. Yang tadinya Rp3 juta per meter, tiga bulan ke depan sudah naik menjadi Rp5-7 juta per meter. Itu karena pengaruh para provoktor atau mafia tanah yang memang banyak sekali di Jakarta," ungkapnya saat ditemui di sela-sela pembukaan Mal Kota Kasablanka, di Jakarta, belum lama ini.
Ridwan menambahkan, pihaknya saat ini sedang merencanakan untuk membangun mal dengan segman menengah, yang lokasinya sendiri masih dalam tahap survei.
"Kami ada rencana untuk membangun mal kelas menengah, karena mal menengah itu lebih menguntungkan. Bisa menarik pengunjung lebih banyak. Seperti halnya hotel, yang bintang tiga itu lebih cepat juga kalihatan untungnya, kalau yang bintang lima hanya untuk nama besarnya saja," paparnya.
"Selain itu, mal menengah juga bisa lebih memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Apalagi industri retail untuk Jakarta saja saat ini tumbuh sekira tujuh persen, jadi pasarnya memang sedang baik," pungkasnya.
Sumber : www.property.okezone.com/mafia-tanah-musuh-utama-pengembang
Cari Rumah Dijual Di Bekasi ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar