SOHO @Podomoro City (Foto: Dok. APLN)
Namun, di sisi lain, pengembang properti melihat SOHO sebagai solusi atas tingginya harga tanah dan kian terbatasnya lahan di perkotaan. Dengan konsep yang lebih modern dan praktis konsep SOHO juga diprediksi akan menjadi tren baru hunian kaum urban, sebagaimana yang terjadi di negara-negara yang lebih dahulu mengadopsi konsep ini, seperti Singapura, Jepang dan lainnya.
Wakil Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Indra Wijaya mengatakan, SOHO dan ruko memiliki segmen yang berbeda.
"Keduanya beda segmen. SOHO lebih kepada pekerja professional muda, seperti yang berprofesi sebagai desainer, pekerja IT, editor, orang yang punya Production House, yang jam kerjanya tidak menentu, sehingga mereka akan memilih tempat yang bisa ditinggali sekaligus bekerja di situ. Sementara ruko, kebanyakan untuk membuka toko atau tempat usaha yang lebih melibatkan banyak orang," jelas Indra saat ditemui usai pemaparan kinerja Semester I-2012 APLN, di Jakarta, Senin (30/7/2012) malam.
Menurutnnya, selain segmen, harga yang ditawarkan pun berbeda, untuk satu unit SOHO dengan luas 100 m2 bisa dijual dengan harga sekira Rp2 miliar.
"Jadi memang berbeda, tapi peminat SOHO juga cukup tinggi, khususnya di Jakarta. Dari pengalaman kami, yang belum dipasarkan saja, saat ini sudah banyak yang memesan (booking), seperti di SOHO @Podomoro sini sudah di-booking 300 unit dari rencana 600 yang akan dibangun. Kami memang sedang test market juga untuk SOHO di Jakarta," papar Indra.
Sebagaimana diketahui Agung Podomoro Land merupakan salah satu pengembang properti yang sedang mengembangkan beberapa proyek SOHO di Jakarta. Selain itu, pengembang lain yang mulai merambah pasar ini adalah Ciputra dan Bakrieland.
Sumber : www.property.okezone.com//ruko-dan-soho-beda-kelas
Cari Rumah Dijual Di Bekasi ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar