Maket perumahan (Foto: Nur Januarita Benu/Okezone)
Meski demikian, banyak tantangan yang harus dihadapi pengembang sebagai pelaku utama dalam pasar ini. Seperti yang dikatakan Ketua Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso.
Menurutnya, tantangan yang memang cukup besar, tidak hanya dari regulasi yang tidak selalu propasar, namun juga ditambah dengan belum meratanya pembangunan infrastruktur di tiap daerah.
"Tapi hal ini bukanlah hambatan kalau pengembang pandai mengambil peluang, misalnya dengan peluang tenor (masa kredit) KPR yang diberikan 20-25 tahun," kata Setyo dalam seminar properti, BSD City Marketing Office, Tangerang Selatan, Senin (16/7/2012).
Dia mengatakan, hingga kuartal-II pasar properti masih tetap berkembang positif. Dengan sektor yang masih tinggi permintanya adalah residensial, yakni landed house (rumah tapak) dan apartemen.
Beberapa daerah di Indonesia yang telah mengalami perkembangan pasar properti yang cukup tinggi, di antaranya, Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Kalimantan Selatan, bahkan Papua telah menujukkan geliat pasarnya.
"Jawa Timur merupakan salah satu wilayah yang telah menerapkan sistem propasar. Dengan harga rumah murah dan tenor yang panjang. Ini merupakan salah satu contoh bagi wilayah lainnya," ujar Setyo.
Sumber : www.property.okezone.com/meski-tren-postif-industri-properti-harus-lebih-pro-pasar
Cari Rumah Dijual Di Solo..??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar