Jumat, 26 Agustus 2011

Krisis AS Tak Pengaruhi Bisnis Properti



Direkur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi menyatakan, walaupun telah terjadi krisis di kawasan Eropa dan Amerika, bisnis properti masih tetap stabil.

"Saya masih punya keyakinan masih oke. Lihat saja sekarang bahwasanya ada cycles, bisnis dimanapun pasti ada cycles. Properti itu biasanya kita omonginnya lima tahunan tapi kalau kita melihat secara keseluruhan industri di Indonesia itu turn up, bagus sekarang ini," kata Glen Glenardi, di Jakarta, Kamis 25 Agutus 2011.

Menurut Glen, dengan melihat ekonomi makro Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus dibandingan dengan China. "Menurut saya, kalau melihat ekonomi makro Indonesia salah satu pertumbuhan yang sangat bagus, seperti China dan India. China sendiri kan sudah mulai mau menurun kan pertumbuhannya, sudah tidak lagi dua digit, tapi satu digit," katanya.

Glen menjelaskan, dari pertumbuhan yang relatif konstan sekitar 6 persen, dapat menjaring generasi muda ekonomi tingkat menengah. "Nah itulah yang sebenarnya membutuhkan properti. Jadi young generations, yang orang-orang baru kerja pasti kan butuh properti dan properti Indonesia masih murah dibanding dunia," katanya.

Bagi Glen, walaupun properti di Amerika lebih murah dari Indonesia, tapi jika dibandingkan dengan Malaysia, Indonesia masih lebih murah.

Selain itu, Glen mengatakan pihaknya mewajibkan untuk menerima down payment (DP) dari developer sebesar 20 persen."Maksimum 20 persen. Karena kita kan juga banyak membiayai properti. Jadi ada perusahannya, ada developernya ya ada discusion-lah," kata Glen.

Ketika ditanyai mengenai aset yang dimiliki Bank Bukopin untuk propertinya, Glen mengatakan masih belum banyak. Masih sekitar Rp2 triliun. "Kalau pun ada, itu sindikasi, partisipasi dengan induknya bank Bukopin. Misalnya pembiayaan hotel kita ikut," kata Glen.

Sumber : www.bisnis.vivanews.com/krisis-as-tak-pengaruhi-bisnis-properti

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar