Selasa, 23 Agustus 2011

Lahan Industri Surya Semesta Laku 166 Ha Dalam 6 Bulan

Jakarta - Sepanjang semester I-2011, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (SCS) berhasil menjual 166 hektar (ha) lahan industri. Secara total perseroan telah menjual kurang lebih 200 ha lahan industri.

Demikian disampaikan dalam siaran pers perseroan yang dikutip, Senin (22/8/2011).

SCS merupakan pengembang dan pengelola kawasan industri Suryacipta City of Industry yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Kawasan ini memiliki akses langsung dari jalan tol Jakarta – Cikampek. Saat ini hanya sedikit kawasan industri yang memiliki akses langsung dari jalan tol dan Suryacipta City of Industry merupakan salah satunya.

Peningkatan minat investor untuk berinvestasi di Suryacipta City of Industry telah memacu harga jual lahan industri di Suryacipta City of Industry. Sebagai gambaran, pada akhir 2010, Suryacipta City of Industry menawarkan harga jual lahan industri sebesar US$ 45 per m2 dan pada saat ini, harga penawarannya telah mencapai US$ 90 per m2.

Di samping PT Astra Daihatsu Motor, PT Astra International Tbk, dan PT Nestle Indonesia yang menjadi investor utama baru di 2011 di Suryacipta City of Industri, tercatat juga sejumlah investor baru lain yang bergerak di berbagai bidang usaha antara lain otomotif, farmasi, dan consumer goods yang telah melakukan komitmen pembelian lahan industri di tahun ini.

Suryacipta City of Industry memiliki izin untuk mengelola kawasan industri seluas 1.400 hektar (gross). Land bank yang dimiliki saat ini setelah komitmen penjualan sebesar 200 hektar di 2011 adalah seluas 122 hektar (net saleable) yang berada pada fase 1 dan 2. Sedangkan untuk fase 3 seluas 400 hektar (gross) sedang dalam proses pembebasan lahan yang saat ini sudah mencapai 90% dari luas lahan yang direncanakan.

Suryacipta menargetkan pembebasan seluruh lahan fase 3 akan selesai di kuartal IV-2011 dan siap untuk dikembangkan secara bertahap mulai kuartal IV-2011, serta dipasarkan di 2012.

Dengan tetap menguatnya momentum penjualan lahan industri di tahun-tahun mendatang, SSIA juga mempertimbangkan untuk mengembangkan unit usaha kawasan industri dengan menambah persediaan lahan baru seluas 500 hektar sampai dengan 1.000 hektar.

SSIA memproyeksikan pendapatan usaha konsolidasinya tahun ini akan mencapai sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh 42% bila dibandingkan pendapatan usaha konsolidasi di 2010 yang tercatat Rp 1,69 triliun.

Pendapatan usaha konsolidasi tersebut berasal dari divisi usaha konstruksi melalui PT Nusa Raya Cipta, properti melalui PT Suryacipta Swadaya dan PT TCP Internusa, dan perhotelan melalui PT Suryalaya Anindita International yang memiliki hotel Gran Melia Jakarta dan Melia Bali Spa & Resort, dan PT Sitiagung Makmur yang memiliki luxurious resort yaitu The Banyan Tree Ungasan Resort, Bali.

Sumber : www.finance.detik.com/lahan-industri-surya-semesta-laku-166-ha-dalam-6-bulan

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar