Kamis, 27 Januari 2011

Properti di Kawasan Industri Lebih Berkembang

Maraknya investasi asing yang masuk ke Indonesia berhasil mengerek pertumbuhan properti di kawasan industri di wilayah Jabodetabek. Serapan lahan di kawasan industri 2010 lebih tinggi daripada 2009.

Berdasarkan survei Jones Lang LaSalle, penyerapan lahan kawasan industri sepanjang 2010 mencapai sekitar 420 hektar. Padahal, tahun 2009 hanya 160 hektar.
-- Anton Sitorus

Membaiknya sentimen ekonomi dan iklim investasi di dalam negeri tahun 2010 membuat permintaan khususnya dari perusahaan asing yang ingin membangun pabrik semakin gencar.

"Berdasarkan survei Jones Lang LaSalle, penyerapan lahan kawasan industri sepanjang tahun 2010 mencapai sekitar 420 hektar," ujar Kepala Riset Jones Lang La Salle Anton Sitorus. Dibandingkan 2009, serapan properti untuk kawasan industri hanya sebesar 160 hektar.

Menurut Anton, kenaikan permintaan ini juga mampu mengerek tingkat hunian. Pada tahun 2009, tingkat hunian properti di kawasan industri Jabodetabek hanya sekitar 58 persen. Pada tahun 2010, tingkat hunian naik menjadi 65 persen. "Kenaikan tingkat hunian terjadi karena untuk kawasan industri tidak ada kenaikan suplai dibandingkan 2009, sedangkan permintaan terus naik," ujar Anton.

Direktur Utama Jones Lang LaSalle Djodi Trisusanto masih yakin, ke depan pertumbuhan properti di kawasan industri akan semakin tinggi. " Hal itu karena masih ada ekspansi dari China, Korea dan Jepang. Tidak hanya manufaktur, tapi segi logistik juga akan meningkat," ujar Djodi.

Berbeda dengan kawasan industri, pertumbuhan properti di sektor kondominium justru keok. Walaupun total penjualan unit-unit kondominium baru pada tahun 2010 meningkat dibanding 2009, jumlahnya masih lebih rendah ketimbang 2008.

Sepanjang 2010, penjualan kondominium mencapai 3.800 unit. Jumlah ini naik 50 persen dari tahun sebelumnya. Sementara pada tahun 2008, jumlah permintaan kondominium mencapai 6.500 unit.

"Meski turun, permintaan akan terus meningkat ditopang oleh pertumbuhan suku bunga yang stabil dan permintaan dari end-user akan hunian di dalam kota," papar Anton.

Merujuk pada data Jones Lang LaSalle, saat ini total pasokan kondominium sebesar 70.520 unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 89 persen sudah terjual. Hingga tahun 2013 akan ada tambahan kondominium sebanyak 25.150 unit. Dari jumlah tambahan itu, sekitar 50 persen sudah dalam status laku terjual. "Masih banyak potensi yang akan tumbuh," ujar Anton.

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar