Senin, 17 Januari 2011

Tiap Tahun 750 Ha Lahan Pertanian Bekasi Jadi Perumahan

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat lahan pertanian di wilayah setempat mengalami penyusutan rata-rata 750 hektare per tahun.

Sejak 2003-2004, luas lahan pertanian yang tersisa akibat alih fungsi menjadi perumahan dan industri mencapai 55.989 hektar. Pada tahun 2005, kembali menyusut menjadi 55.354 hektar dari total luas wilayah Kabupaten Bekasi 127.388 hektar.
-- Sobni

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Sobni, di Cikarang, Senin mengatakan, sejak 2003-2004, luas lahan pertanian yang tersisa akibat alih fungsi menjadi perumahan dan industri mencapai 55.989 hektar.  Pada tahun 2005, kembali menyusut menjadi 55.354 hektar dari total luas wilayah Kabupaten Bekasi 127.388 hektar.

"Kondisi itu turut dipicu oleh terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jabodetabekpunjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur)," katanya.

Menurut dia, penyusutan satu hektare lahan pertanian per tahun sama dengan pengurangan sekitar delapan ton beras per tahun, sehingga, dikhawatirkan akan mengancam ketahanan pangan. "Jumlahnya bisa kita bayangkan jika penyusutannya hingga ribuan hektare," ujarnya.

Menurut Sobni, stok beras di wilayah setempat berkurang sekitar 6.000 ton per tahun yang berdampak pada peningkatan harga Sembako di sejumlah pasar tradisional. "Jadi wajar jika harga sembako, khususnya beras selalu mengalami kenaikan harga," katanya.

Secara terpisah, anggota DPRD Kabupaten Bekasi Budhiyanto mengatakan, situasi itu sangat mengkhawatirkan menyusul Kabupaten Bekasi telah ditetapkan sebagai salah satu wilayah lumbung padi Jawa Barat.

"Jika ini terus dibiarkan dan laju alih fungsi tidak dikendalikan, bisa jadi dalam lima tahun ke depan, Kabupaten Bekasi tidak bisa dianggap lumbung padi lagi, tetapi sebagai kota industri. Selain itu, bisa jadi sepuluh tahun mendatang Kabupaten Bekasi mengalami krisis pangan," katanya.

Pihaknya mendesak Pemkab Bekasi untuk segera mencari solusi terbaik guna mengatasi hal itu. "Sudah tiga tahun terakhir kendala dan tantangan yang dihadapi petani semakin berat. Setiap tahun mengalami gagal panen akibat banjir dan serangan hama. Sedangkan, Pemkab Bekasi belum melakukan langkah yang solutif untuk membantu petani," demikian Budhiyanto.

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar