Kamis, 20 Januari 2011

Tiga Negara Minati Program Perumahan Kemenpera

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) membuka peluang kerja sama dengan dunia internasional serta negara-negara donor untuk meningkatkan investasi dalam program pembangunan perumahan bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Sejumlah negara telah menawarkan kerja sama dalam pembangunan perumahan di Indonesia. Tentunya hal itu perlu segera ditindaklanjuti dan kami membuka peluang kerja sama dengan dunia internasional terkait bidang perumahan.
-- Suharso Monoarfa

Hingga saat ini sejumlah negara seperti Australia, China, Korea Selatan telah menawarkan sejumlah bantuan serta program kerjasama pembangunan dalam bidang perumahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa saat menutup kegiatan Rapat Kerja Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 yang bertemakan Memantapkan Good Governance Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (19/1) malam.

“Sejumlah negara telah menawarkan kerja sama dalam pembangunan perumahan di Indonesia. Tentunya hal itu perlu segera ditindaklanjuti dan kami membuka peluang kerja sama dengan dunia internasional terkait bidang perumahan,” ujar Suharso Monoarfa.

Menurut Suharso Monoarfa, dirinya sempat menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia Mr. Greg Moriarty di Kantor Kemenpera. Dalam perbincangan tersebut, pihak Australia menawarkan kerjasama di bidang program pembangunan perumahan. “Kerjasama yang ditawarkan terkait studi pembangunan perumahan rakyat,” terangnya.

Lebih lanjut, Suharso Monoarfa menyatakan, pihak Kemenpera ke depan akan berusaha menindaklanjuti segala bentuk tawaran kerjasama maupun penawaran bantuan dari dunia internasional agar program pembangunan perumahan bagi masyarakat dapat berjalan dengan baik. Apalagi melalui pola kerjasama yang terjalin dengan baik ada kesempatan untuk saling tukar pengalaman antar negara dalam mengatasi masalah perumahan di negaranya masing-masing.

Selain dari Australia, imbuh Suharso, Kemenpera juga sempat diberi informasi mengenai adanya minat dari China untuk membantu dalam bidang pembiayaan perumahan. Dalam hal ini, dirinya juga menyambut baik adanya rencana tersebut dalam upaya meningkatkan sisi penyediaan rumah yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

“Berdasarkan informasi China ingin memberi soft loan kepada kita. Namun demikian, kami juga harus berhati-hati mengingat ada program serupa yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang telah digulirkan. Jangan sampai hal itu mengganggu jalannya program FLPP ini,” terangnya.

Tawaran kerjaasama , kata Suharso Monoarfa, juga datang dari Korea Selatan. Negara tersebut sebenarnya telah memiliki sejumlah dana sebesar Rp 1,5 Triliun yang rencananya akan dipakai untuk program kerjasama di Bali. Namun demikian, pihak kemenpera saat ini masih mempelajari prosedur yang harus dipenuhi apabila ingin ikut serta dalam program kerjasama terebut.

“Adanya kerja sama dengan dunia Internasional tentunya akan tetap kami galang mengingat banyak negara lain di dunia yang memprioritaskan program pembangunan perumahan bagi rakyatnya, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta terkait target MDG’s serta peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kawasan kumuh,” ujarnya.

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar