Penawaran saham PT Megapolitan Developments Tbk mengalami kelebihan permintaan sebanyak 14,4 kali untuk porsi pooling yang masuk selama 3 hari penjualan yang berlangsung pada Senin (3 Januari) hingga Kamis(6 Januari).
Setelah melaksanakan penawaran saham tersebut, Megapolitan Developments (MD) akan melakukan penjatahan saham pada 10 Januari 2011, dan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 12 Januari 2011.
"Prospek saham properti sangat cerah tahun ini," kata Eban S. Banowo, Senior Vice President Investment Banking PT Henan Putihrai PT yang menjadi penjamin pelaksana emisi, dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis hari ini. Dia menjelaskan kelebihan permintaan itu didorong oleh optimisme pasar terhadap prospek bisnis properti.
Dana yang diperoleh Megapolitan dari penawaran saham ini, menurut Melani Lowas, Direktur Utama PT Megapolitan Developments Tbk, sebanyak 60 % akan dialokasikan untuk pengembangan proyek yang dilakukan oleh anak perusahaan.
Dana publik itu sebanyak 36% akan digunakan untuk mendanai pembangunan apartemen, lifestyle center dan hypermarket di proyek Puri Cinere, Depok. Sekitar 24% akan digunakan untuk pembangunan townhouse, commercial area, shopping arcade, apartemen, rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur pada proyek Cimandala City, Sentul.
Sisa dana sebanyak 40% digunakan untuk pengembangan proyek perumahan dan komersial, kantor, sarana dan prasarana penunjang serta modal kerja perseroan, dengan rincian 15% akan digunakan untuk pembangunan perumahan, 8% untuk pembangunan ruko, 4% untuk club house semuanya di Tatya Asri, Sentul, dan 5% digunakan untuk pembangunan perumahan di Graha Cinere, Depok.
"Sekitar 8% untuk modal kerja perseroan antara lain untuk biaya karyawan dan biaya utilities," papar Melani.
Berdasarkan riset PT Panangian Simanungkalit & Associates (PSA), permintaan properti bakal tumbuh pesat tahun ini, yang disebabkan pertumbuhan kredit properti sebesar 16%. Rata-rata bunga KPR masih akan rendah di bawah 10%. Meskipun ada kemungkinan kenaikan inflasi, Bank Indonesia telah menetapkan target untuk menjaga acuan suku bunga (BI rate) tetap rendah di kisaran 6,5% (plus minus 1%).
Sejumlah bank menyebutkan akan tetap fokus di sektor konsumer, salah satunya kredit properti. Sisi permintaan sedang menguat, yang ditandai meningkatnya jumlah warga kelas menengah ke atas yang membutuhkan properti tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sarana berinvestasi.
Rata-rata sewa imbal hasil properti di Jakarta sebagai sarana investasi sangat menarik, lantaran bisa memberikan return mencapai 11,3%. Bandingkan dengan kota-kota lain seperti Manila (11%), Kuala Lumpur (9,2%), Bangkok (8%), dan kota-kota lain seperti Shanghai, Mumbai, Hong Kong dan Singapura yang hanya sekitar 4%.
MD berdiri sejak 1976. Megapolitan merupakan pelopor dibukanya kawasan hunian di Cinere, Depok dan beberapa proyek di daerah kawasan strategis Mega Kuningan seperti The Bellagio Residence. Saat ini Megapolitan juga tengah mengembangkan proyek lain di Cinere (Depok), Karawaci (Tangerang), dan Sentul (Bogor).
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar