Bursa saham Indonesia Senin (10/1) diperkirakan melanjutkan pelemahan. Namun, beberapa saham dari komoditas tambang dan perkebunan, serta properti masih berpotensi menguat.
Nico Omer Jonckhere, VP Research and Analyst Valbury Asia Securities mengatakan, IHSG awal pekani ini masih akan melanjutkan koreksi, “IHSG berpotensi menguji lagi level support kuatnya di 3.530,” katanya kepada INILAH.COM.
Menurutnya, sentimen negatif berasal dari indeks Dow Jones yang ditutup relatif mixed di perdagangan akhir pekan. Meskipun pengangguran AS menunjukkan penurunan, namun penciptaan lapangan kerja masih di bawah ekspektasi. “Apalagi secata teknikal, indeks di bursa dunia memang sudah dalam posisi overbought, sehingga masih memicu koreksi-koreksi jangka pendek,” ujarnya.
Di tengah kondisi ini, Nico masih merekomendasikan saham dari sektor batu bara, dengan salah satu pilihan PT TB Bukit Asam (PTBA). Ia menilai, saham ini memiliki prospek menarik karena penggunaan railway-nya sudah mulai optimal sehingga volume produksi dapat ditingkatkan. "Buy on weakness dengan target harga dapat mencapai Rp35.600,” ucapnya.
Saham PT Bumi Resources (BUMI) juga masih menarik, terkait korelasinya dengan pergerakan harga batu bara dunia. Menurut riset CLSA setiap 10% kenaikan harga batubara akan menaikkan net profit BUMI hingga 30%. Hal ini positif untuk faktor leverage dari besarnya porsi utang BUMI. “Investor bisa buy on weakness dengan target harga Rp4.000,” katanya.
Adapun saham perkebunan yang mendapat rekomendasi adalah PT London Sumatra (LSIP), PT Gozco (GZCO) dan PT BW Plantation (BWPT). Sementara untuk properti, Nico menyarankan saham Alam Sutra Realty (ASRI). Kemudian PT Bumi Serpong Famai (BSDE) dengan target harga Rp1.100.
Meskipun valuasinya sudah tinggi, tapi landbank BSDE dinilai masih berpotensi ekspansif. Selain itu margin operasi BSDE tinggi karena landbank-nya dibeli dengan harga murah, “Padahal BSDE bisa menjual produknya dengan harga mahal,” tuturnya.
Pada perdagangan Jumat (7/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 104,804 poin (2,81%) ke level 3.631,453. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi tercatat sebesar 4,634 miliar lembar saham, senilai Rp 6,656 triliun dan frekuensi 122.605 kali.
Sebanyak 28 saham naik, 220 saham turun dan 59 saham stagnan.Koreksi bursa didukung aksi jual asing, yang mencatatkan nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp1,510 triliun. Dimana nilai transaksi jual melonjak menjadi Rp3,18 triliun dan nilai transaksi beli mencapai Rp1,69 triliun.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar