Jumat, 19 November 2010

AP I gandeng Wika Realty untuk bisnis properti

JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menggandeng PT Wika Realty, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk dalam mengembangkan bisnis propertinya mulai tahun depan.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha AP I Robert Daniel Waloni menjelaskan sore ini di Kementerian BUMN, perusahaannya akan meneken MoU dengan Wika sebagai tahap awal memulai kerjasama bidang properti di sejumlah bandara yang dioperasikannya.

"Kami memilih Wika karena mereka yang terbaik diantara BUMN karya. AP I akan mengembangkan bisnis non aeronautika khusus properti bersama mereka. Mulai dari membangun hotel kargo, kawasan perkantoran dan sebagainya di sejumlah bandara kami," kata Robert, Kamis (18/11).

Saat ini AP I sudah bekerjasama dengan PT Sepinggan Sarana Utama untuk Hotel Santika di lingkungan Bandara Sepinggan Balikpapan.

Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, BUMN pengelola 13 bandara yang dipimpin Tommy Soetomo itu berencana meningkatkan pendapatan non aeronautika menyusul pemisahan bisnis air traffic service (ATS) dari pos pendapatan tahun depan.

Salah satu caranya adalah dengan membangun dua hotel transit dan kawasan perkantoran di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Ngurah Rai Denpasar. Namun, Robert masih enggan menjelaskan skema kerjasama AP I dengan Wika nantinya.

"Setelah MoU ini baru dibahas masing-masing rencana proyek propertinya dengan Wika. Termasuk skema kerjasama," katanya.

Selain meneken MoU dengan Wika, AP I pada waktu bersamaan juga akan meneken MoU dengan PT Jasa Marga terkait akses jalan di Bandara Ngurah Rai, serta PT Garuda Indonesia (Persero) untuk pengembangan bandara yang sama.

"AP I memiliki rencana untuk menambah kapasitas terminal Ngurah Rai, khususnya terminal internasional. Kami menggandeng Garuda Indonesia untuk menginvestasikan fasilitas teknologi informasi di bandara itu seperti sistem check in dan sebagainya di terminal itu. Mungkin mirip dengan penyediaan terminal khusus 2E dan 2F untuk Garuda di Soekarno-Hatta," katanya.

Saat ini, AP I sudah memulai tender pekerjaan pengembangan kapasitas Ngurah Rai senilai Rp 1,9 triliun itu. Rencananya awal 2011 mendatang konstruksi sudah bisa dilakukan sehingga paling lambat Semester I 2013 sudah bisa digunakan.

Direktur Operasi dan Teknik AP I Harjoso Tjatur Prijanto menambahkan pekerjaan yang ditender perusahaannya meliputi pengembangan terminal dan interior, perluasan apron serta gedung parkir bertingkat.

Ngurah Rai harus dikembangkan karena realisasi jumlah penumpangnya sudah melebihi kapasitas. Dari kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun, saat ini sudah dilalui lebih dari 9,5 juta penumpang. Terdiri dari 4,5 juta penumpang domestik dan 5 juta penumpang internasional.

"Lalu karena MoU dengan Garuda Indonesia grup, bisa saja rencana pembangunan hangar di Makassar dibahas sekalian dengan induk usaha GMF tersebut," imbuh Robert.

Tahun ini AP I menargetkan pendapatan Rp 2,361 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 500 miliar. Sampai kuartal III 2010, AP I sudah mengantongi pendapatan Rp 1,79 triliun.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar