Selasa, 30 November 2010

Sarinah Buka Lima Gerai Pada 2011

JAKARTA -  Prospek bisnis department store yang menjual aneka produk etnik khas Indonesia semakin cerah. Pariwisata yang tumbuh serta perbaikan ekonomi menjadi faktor pendukung bisnis ini. Karena itulah, PT Sarinah Persero tak ragu melancarkan ekspansinya tahun depan.

Jimmy Gani, Presiden Direktur Sarinah, mengungkapkan, tahun depan Sarinah berniat menambah tiga gerai baru di dalam negeri. Selain itu, Sarinah juga akan membuka dua gerai baru di luar negeri.

Untuk menutup tahu ini, di Desember 2010, Sarinah juga berniat membuka satu gerai baru di Pejaten Village. Gerai Sarinah di Pejaten Village mencapai 600 meter persegi (m2). "Daya beli masyarakat yang meningkat membuat kami yakin bisnis department store yang sarat unsur etnik semakin diminati," tutur Jimmy.

Pembukaan gerai baru di Pejaten Village sekaligus menambah jumlah gerai Sarinah menjadi enam gerai. Gerai Sarinah sebelumnya terletak di Thamrin Jakarta, Batam, Yogyakarta, Pejaten, dan Semarang.

Selain menambah gerai, Sarinah juga melakukan renovasi demi memikat pengunjung. Dengan renovasi ini, luas gerai Sarinah di Thamrin yang setinggi tujuh lantai akan mencapai 10.000 m2.

Renovasi di Thamrin dilakukan dengan mengambil sebagian lahan eks ToniJack's seluas 200 m2 di lantai dasar. Kemudian, Sarinah juga mengambil sebagian lahan di lantai dua. "Jadi nanti toko semakin banyak yang menghadap ke Thamrin," jelas Jimmy.

Gerai di Thamrin ini akan menjadi yang terbesar di antara semua gerai Sarinah. Jimmy menjelaskan, luas gerai Sarinah di Malang mencapai 2.000 m2, di Batam 2.000 m2, di Yogyakarta 800 m2, dan Semarang 300 m2.

Namun, Jimmy menegaskan, program renovasi ini tak akan mengubah konsep dan target pasar Sarinah, yakni kelas menengah ke atas. Sarinah pun tetap mengedepankan konsep etnik yang dipadu dengan tren masa kini. Sebanyak 95 persen dari produk di Sarinah juga berasal dari dalam negeri.

Pendapatan tumbuh 20 persen
Menurutnya, untuk renovasi, Sarinah sudah menganggarkan bujet Rp 10 miliar. Sayang, Jimmy enggan membocorkan investasi yang dianggarkan untuk membuka gerai baru.

Yang jelas, Jimmy menargetkan, tahun depan, pendapatan Sarinah akan tumbuh 20 persen dari target pendapatan tahun ini yang sekitar Rp 300 miliar. Sebesar 50% dari pendapatan ini disumbang oleh bisnis ritel.

Sementara sebanyak 30 persen pendapatan berasal dari bisnis perdagangan, termasuk impor minuman alkohol. Adapun sisa 20 persen disumbang dari bisnis penyewaan properti. Jimmy mengakui, ekspansi bisnis ritel merupakan salah satu strategi Sarinah mengantisipasi kontribusi bisnis impor minuman alkohol yang semakin berkurang.

Selain Sarinah, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) juga melihat bisnis ritel yang memamerkan sebagian besar produk lokal sebagai bisnis yang menarik. MAP masuk ke bisnis ini lewat gerai Alun Alun Indonesia. "Gerai ini bertujuan memanjakan konsumen lewat inovasi dan kreasi Indonesia," ujar Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan MAP belum lama ini.

Hingga kini, MAP mengoperasikan lima gerai Alun Alun Indonesia. Kelima gerai ini terletak di Grand Indonesia, Sogo Bali Collection, Sogo Plaza Senayan, Sogo Central Park, dan Bandara Soekarno Hatta. Di gerai ini, Alun Alun Indonesia memamerkan barang antik, suvenir, batik, produk spa, fesyen dari desainer Indonesia, barang seni, perhiasan, dan buku.

Gerai di Thamrin menjadi yang terbesar di antara semua gerai Sarinah. Luas gerai Sarinah di Malang 2.000 m2, di Batam 2.000 m2, di Yogyakarta 800 m2, dan Semarang 300 m2.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar