Senin, 15 November 2010

Industri properti Singapura tergantung pada asing

JAKARTA: Ketergantungan industri properti Singapura masih tinggi terhadap pembeli asing dengan kontribusi mencapai 25% dari total transaksi residensial negara pulau tersebut.

Singapura merupakan negara keenam tertinggi di dunia yang banyak dihuni warga asing dengan porsi mencapai 42% dari total populasi yang mendiami wilayah yang berjumlah sekitar 5 juta jiwa.

Menurut Global Property Guide, perusahaan riset dan kajian properti global, ketergantungan yang tinggi terhadap pembeli asing itu menyebabkan pergerakan harga properti di Singapura sangat ditentukan oleh kecenderungan daya serap pasar oleh pembeli asing.

"Singapura mengalami gelombang masuknya eksptariat dalam beberapa tahun ini dan beberapa dari orang asing lebih suka membeli ketimbang menyewa properti, khususnya jika mereka ingin tinggal di Singapura lebih dari 2 tahun," ungkap publikasi lembaga itu, hari ini.

Penyebaran status penghuni Singapura yang mencapai 5 juta jiwa terdiri dari 64% merupakan warga Singapura, 11% dengan status penghuni permanent resident, dan 25% lagi merupakan kalangan ekspatriat.

Sebelumnya, Urban Redevelopment Authority (URA), lembaga otoritas industri properti Singapura, menyebutkan harga sejumlah produk properti di Singapura selama kuartal III 2010 naik 1,3% hingga 8,3% yang diikuti pula oleh tren kenaikan harga sewanya dalam kisaran 0,8% hingga 4,8%.

Menurut lembaga itu, kenaikan harga untuk hunian sebesar 2,9%, perkantoran 6,2%, pertokoan 1,3%, dan properti perindustrian naik lebih tinggi lagi mencapai 8,3%. Sewa hunian naik pula 3,6%, perkantoran 6%, pertokoan sebesar 0,8% dan properti perindustrian sebesar 4,8%.

"Keseluruhan harga untuk hunian naik hingga 2,9% pada kuartal III 2010 atau turun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang menapai 5%. Sedangkan harga properti bertingkat naik pula 1,6%. Apartemen naik harganya 3,1%," ungkap lembaga milik pemerintah Singapura tersebut dalam rilisnya.

URA menambahkan harga properti horizontal atau rendah malah naik cukup tinggi mencapai 7,7% atau terus melaju dari pencapaian kuartal sebelumnya yang juga naik 6,2%. Untuk perkembangan tarif sewa, ungkapnya, hunian naik hingga 3,6%, dan properti tinggi naik 3,6%.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar