Jumat, 12 November 2010

Melirik Potensi Saham Properti

Jakarta Sektor properti masih menarik ke depannya. Selain ditopang fundamental ekonomi, beberapa saham masih tergolong murah karena price to earning ratio (PER)-nya.

Pada perdagangan Kamis (11/11) sesi pertama, sektor properti masih bertahan di zona positif, dengan kaju penguatan terbatas di level 206,54. Beberapa saham yang menguat adalah Bakrieland Development (ELTY) naik Rp1 ke Rp162, dan Bumi Serpong Damai (BSDE) naik Rp10 ke Rp920. Sedangkan Lippo Karawaci (LPKR) dan Kawasan Industri Jababeka (KUA) stagnan di Rp690 dan Rp132..

Kondisi ekonomi makro yang membaik akan mendorong pertumbuhan semua subsektor properti di Indonesia. Demikian juga peraturan tentang kepemilikan asing di properti yang akan disahkan akhir 2010 serta prediksi bahwa banyak orang akan tinggal di kota besar pada 2015.

CLSA securities mengatakan, sektor properti masih menjanjikan, terutama perusahaan properti yang punya proyek perumahan (landed house). Asing lebih suka properti landed, terutama perumahan di sekitar Jakarta, katanya.

Menurutnya, hingga akhir tahun pertumbuhan apartemen kondominium masih tinggi, namun suplai kondominium juga mulai meningat pada 2011, seiring rampungnya proyek-proyek pembangunan. Hal ini menyebabkan pasar akan dibanjiri apartemen kondominium,sehingga kenaikan harganya tidak akan terlalu besar. Margin keuntungan developer yang eksposurnya banyak di kondominium pun akan tertekan, ujarnya.

Beberapa emiten yang masih menjadi pilihannya adalah BSDE, LPKR dan ELTY. BSDE menarik karena merupakan pemimpin pasar untuk proyek perumahan terbesar di Indonesia. Harga saham ini pun diperkirakan bisa mencapai Rp1.100, katanya.

Sedangkan saham LPKR masih diuntungkan dengan deman kondominium di pasar yang masih tinggi.
Meskipun masih ada tekanan ke margin akibat supali berlebih tahun depan, namun diversifikasi perseroan, dengan pengembangan fasilitas pembangunan rumah sakit, mampu meredam penurunan laba. Rekomendasi beli dengan target harga di Rp850, ujarnya.

Adapun saham ELTY menarik karena memilik landbank yang cukup besar di Jonggol yang belum dibangun. Meski ada perkiraan akan dibuat perumahan. Emiten ini berpeluang capai harga Rp225, ucapnya.

Yuganur Wijanarko juga merekomendasikan saham ELTY. Selain masih lagging, emiten properti ini memiliki landbank terbesar dengan valuasi PBV 2010 termurah di sektornya (1,39 kali). Ini berarti tinggal menunggu waktu untuk mengejar siklus bull-run IHSG yang tertinggal, ujarnya.

Sedangkan secara teknikal, sudah lebih dari sepekan anak usaha Bakrie ini berada dalam formasi akumulasi flag untuk menutup price gap atas di Rp.178-184. Rekomendasi beli dengan target harga bisa mencapai Rp171-178, katanya.

Sementara analis pasar modal Robin Setiawan menuturkan, prospek saham sektor properti menarik, didukung suku bunga kredit yang stabil dan rendah,serta tingginya permintaan masyarakat terhadap produk properti di Indonesia.
Kendati tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga akan menghambat pertumbuhan, sektor properti masih cukup bagus. Price to earning ratio (PER) sektor properti masih rendah, yakni berkisar 11-12 kali," katanya.

Menurutnya, perkembangan properti juga sangat dipengaruhi pembangunan di sektor infrastruktur, yang segera disusul sektor properti. Namun, sama seperti infrastruktur, sektor properti juga mengandalkan dana ketiga. "Sehingga keuntungannya tidak bisa dilihat sekarang, karena pembayaran properti bisa dalam beberapa tahun," tutur Robin.

Beberapa saham yang direkomendasikan adalah LPKR, BSDE, ELTY, KIJA dan Ciputra Development (CTRA ). "Emiten-emiten tersebut ekspansif, sehingga prospek ke depannya cerah," tutupnya


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar