Kamis, 11 November 2010

Djoko Slamet Utomo: Profesi Pengembang Perlu Payung Hukum

JAKARTA - Calon Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) periode 2010-2013 dan juga Wakil Ketua DPP REI, Djoko Slamet Utomo, mengungkapkan ke depannya ia mengingkan anggota REI harus memiliki kompetensi di tiga bidang yakni bisnis, lingkungan, dan juga sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, perlu suatu payung hukum yang mengkategorikan pengembang perumahan.

"Kami ingin pengembang ini jadi bagian integral dengan pembangunan nasional. Saya ingin bangun kompetensi pengembang jadi nantinya profesi ini jadi satu bagian penting bagi perjalanan tata ruang kota," ucap Djoko kepada Kompas.com, Rabu (10/11/2010), di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.

Menurutnya, seorang pengembang harus memiliki kemampuan utuh baik dari sisi bisnis maupun dari sisi sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup. "Karena masalah perumahan itu diatur banyak undang-undang seperti undang-undang tata ruang, permukiman, sampai lingkungan hidup. Makanya pengembang harus paham semua itu," ucap Djoko.

Oleh karena itu, menurut Djoko, ke depan seharusnya tidak semua pengembang bisa membangun kawasan seperti sekarang ini yang menyebabkan tidak terintegasinya pembangunan. "Jadi memang perlu ada payung hukum yang menyatakan pembangun perumahan adalah apa apa apa," ucapnya.

Ia melanjutkan aturan yang ada sekarang dalam UU perumahan dan Permukiman Nomor 4 Tahun 1992 hanya menyebutkan pembangun perumahan adalah orang yang memiliki kemampuan, tanpa ada penjabaran kualifikasi apa yang harus dimiliki untuk membangun perumahan.

"Pemerintah harus mengakui profesi semacam ini. Paling tidak dikeluarkan peraturan pemerintah atas penjelasan dari undang-undang tadi tentang pembangun perumahan," ucap Djoko.

Di sisi lain, pemerintah juga harus mengikutsertakan asosiasi pengembang dalam menetapkan suatu kebijakan. "Pemerintah melibatkan asosiasi kalau ada komplai atau sengketa itu dilibatkan. Tapi saat mulai membangun dan ada kebijakan-kebijakan kami tidak dilibatkan. Contohnya pengaturan tata ruang kota di daerah banyak. Padahal yang membangun kami," ucapnya.

Adapun, Djoko merupakan salah satu kandidat Ketua Umum DPP REI periode 2010-2013. Djoko di era tahun 1970-an telah ikut dalam berbagai kegiatan konstruksi di Hotel Hilton, Sahid Jakarta serta pada tahun 1990-2000 ikut membangun Plasa Simpang Lima dan Hotel Horison di Semarang.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar