JAKARTA: Penjualan kondominium khususnya yang berstatus hak milik (strata title) sepanjang kuartal III/2010 meningkat 20% dibandingkan dengan penjualan pada kuartal sebelumnya dari sekitar 800 unit menjadi sekitar 1.000 unit.
Sementara itu, pasokan kondominium baru sepanjang periode ini sangat sedikit karena sejumlah proyek baru belum diluncurkan ke pasar. Pada kuartal III, tambahan pasokan hanya dibukukan dari The Mansion at Kemang yang berada di luar pusat bisnis (CBD) dengan total 158 unit.
Meski demikian, beberapa pengembang segera meluncurkan sejumlah proyek baru di wilayah sekunder (non-CBD) seperti Green Central dan Pasar Baru di Jakarta Pusat dan Jaksel.
Berdasarkan pengamatan Coldwell Banker Indonesia, lembaga analis properti, hingga berakhirnya kuartal III, pasokan kondominium secara kumulatif meningkat jadi 70.738 unit dengan tambahan 16.498 unit di lokasi CBD dan 54.240 unit di wilayah non-CBD.
Research and Analyst Manager Coldwell Banker Indonesia Dwi Novita Yeni mengungkapkan penyerapan kondominium akan meningkat hingga akhir 2010. Peningkatan ini akan didorong oleh kondisi ekonomi yang stabil dengan suku bunga acuan sekitar 6,5%.
Menurut dia, harga sewa dan jual yang cenderung mahal di pusat bisnis dibandingkan dengan harga di kawasan luar CBD sedikit membuat masyarakat berpikir ulang untuk memiliki kondominium di CBD. Hal itulah yang memengaruhi konsumen menunda pembelian kondominium di pusat bisnis.
“Dengan kondisi BI rate yang masih 6,5%, tingkat penyerapan kondominium masih bagus. Namun, kalau inflasi meningkat hingga akhir tahun, bisa jadi akan mempengaruhi tingkat penyerapan pada 2011 karena akan menyebabkan suku bunga naik, sehingga penyerapan menjadi turun,” terangnya.
Saat ini, harga jual unit kondominium di wilayah CBD berkisar Rp11,1 juta hingga Rp23,5 juta per m2. Adapun, harga jual kondominium di luar CBD berkisar Rp5,8 juta hingga Rp 15,6 juta per m2.
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar