JAKARTA: Paramount Group berencana mengembangkan dan mengoperasikan total 99 hotel dalam jangka waktu 12 tahun mendatang.
Tanto Kurniawan, CEO Paramount Groip, mengatakan ke- 99 hotel tersebut akan menggunakan brand Atria dan Fame, serta terdiri dari hotel bintang dua hingga lima yang tersebar di seluruh Indonesia ataupun luar negeri.
"Pada Desember 2012, kemitraan kami dengan jaringan operator hotel Aston berakhir, dan kami membentuk divisi operator hotel sendiri dengan brand Atria dan Fame. Selain Indonesia, kami juga sedang menjajaki pasar hotel di Myanmar,"ujarnya saat ditemui Bisnis, Senin (15/10/2012).
Dia menambahkan, pihaknya belum menghitung total investasi yang diperlukan untuk mengembangkan hotel-hotel tersebut karena masih memastikan berapa kelas-kelas hotel berdasarkan lokasinya. Namun, formulasinya, investasi yang dikucurkan untuk membangun hotel bintang dua sekitar Rp50 miliar, dan bintang tiga berkisar Rp65 miliar hingga Rp70 miliar.
Satu hotel bintang empat diprediksi menelan dana sebesar Rp100 miliar, sedangkan hotel bintang lima yang nantinya hanya ada di kota-kota provinsi memerlukan investasi sekitar Rp150 miliar.
"Kesemuanya nanti berada di bawah pengelolaan PT Paramount Propertindo, salah satu anak usaha Paramount Group yang memang bergerak di bidang perhotelan atau hospitality," terang Tanto.
Hingga saat ini, terdapat lima hotel yang dimiliki pengembang kota mandiri Paramount Serpong itu, salah satunya adalah Atria Hotel di Magelang dan Aston Paramount Hotel di Serpong, Tangerang Selatan. Tahun depan, perseroan akan membanguntiga hotel baru, disusul enam hotel tambahan pada 2014.
Gencarnya ekspansi Paramount Group di bidang perhotelan ini merupakan salah satu upaya perseroan untuk memacu kontribusi recurring income (pendapatan berkelanjutan) terhadap total pendapatan group tersebut.
"Kami memacu recurring income ini karena semakin lama lahan yang kami miliki semakin berkurang dan biaya untuk membebaskan lahan baru semakin mahal. Supaya tetap ada revenue jangka panjang dan stabil, kami membangun proyek-proyek komersial seperti hotel, apartemen sewa dan perkantoran sewa," tutur Tanto.
Tahun lalu, total lahan yang digunakan oleh Paramount Group mencapai 72 hektare dan didominasi produk rumah tapak. Tahun ini,group tersebut berhasil menekan penggunaan lahan hingga hanya 50 hektare, karena lebih banyak membangun proyek vertikal.
Kontribusi recurring income terhadap pendapatan group saat ini masih kurang dari 8%, yang disumbang dari hotel dan rumah sakit Bethsaida. Diharapkan setelah rencana 99 hotel terwujud, kontribusi tersebut dapat mencapai 35%.
Paramount Group saat ini sedang membangun tiga hotel di kompleks superblok Paramount City di Slipi, Jakarta Barat, yang dijadwalkan beroperasi pada 2014. Superblok dilahan seluas 5 hektare itu diperkirakan menelan investasi senilai Rp1,2 triliun. (bas)
Cari Rumah Dijual ??
Kunjungi juga propertykitacom.blogspot.com dan www.propertykita.com untuk lebih tau informasi rumah dan property
Follow Us : @Propertykitacom
Fan Page : http://www.facebook.com/propertykita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar