Kamis, 11 Oktober 2012

PUSAT PERBELANJAAN: Harga Sewa Ruang Naik 15,3%


JAKARTA:  Harga sewa ruang pusat perbelanjaan di DKI Jakarta pada kuartal III/2012 naik 15,3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, 3 tahun sebelumnya harga sewa mall di Jakarta stabil.
Associate Director Research Service Colliers International, Ferry Salanto, mengatakan kenaikan harga sewa mall khususnya di Jakarta tersebut disebabkan oleh masuknya beberapa retail baru terutama pada mall kelas menengah atas yang juga berpengaruh pada kenaikan harga sewa ruang mall secara keseluruhan.
Selain itu, lanjutnya, beberapa mall yang melakukan renovasi dan variasi tenan juga menaikkan harga sewa karena dapat menambah pengunjung serta jumlah ruang mall yang terbatas di Jakarta hingga 2 tahun ke depan akibat moratorium (penghentian sementara) penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) mall baru oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
"Harga rata-rata sewa mall di Jakarta pada kuartal III/2012 naik 15,3%, sedangkan di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) naik 5,2%. Tiga tahun sebelumnya harga sewa stabil. Pasokan ruang ritel di Jakarta pada 2012-2014 dengan adanya moratorium sebanyakb 526.481 m2, sedangkan di Bodetabek sebanyak 418.585b m2," kata Ferry dalam paparan kinerja properti di Jakarta dan sekitarnya pada kuartal III/2012, Senin (8/10/2012).
Dia menuturkan sebagian besar pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta merupakan grade A yang ditujukan bagi segmen masyarakat menengah ke atas. Terkait moratorium ijin mall, Ferry menjelaskan akan berdampak positif untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan, juga akan memberikan waktu bagi pemilik mall untuk mengevaluasi strategi pemasarannya.
Steve Subadi J. Sudijanto, Senior Associate Director Retail Services Colliers International Indonesia, mengatakan DKI Jakarta merupakan barometer pasar retail di Indonesia. Sebagian mall di Jakarta, sambungnya, merupakan mall grade A yang menjadi tempat masuknya brand internasional.
"Jakarta merupakan barometer pasar ritel di Indonesia. Pasokan yang sudah ada saat ini tidak over-supply karena di Jakarta banyak korporasi, diplomat, perusahaan multinasional, dan lokal, ini pasar yang gemuk," tuturnya.
Adrian Priohutomo, Director Cornerstone Asset Management, mengatakan melihat potensi perkembangan pasar ritel di Jakarta, Yishan Capital Partners dan Colliers International Indonesia membentuk Cornerstone Asset Management yang akan fokus pada aset manajemen untuk membuka peluang investasi khususnya di bisnis sektor ritel.
"Aset manajemen ini akan membantu membeli, menjual, mereposisi pengelolaan ruang ritel sehingga menguntungkan. Tidak hanya mengelola propertinya, tetapi juga nilai investasinya. Banyak peluang di Indonesian yang belum dieksplor khususnya ritel,"  paparnya. (if)


Cari Rumah Dijual   ?? 
Kunjungi juga propertykitacom.blogspot.com dan www.propertykita.com untuk lebih tau informasi rumah dan property.
Follow Us : @Propertykitacom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar