JAKARTA: PT Ciputra Development Tbk, pengembang properti, memproyeksikan kebutuhan dana hingga Rp3 triliun untuk pembangunan 15 rumah sakit dalam 5 tahun mendatang.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso mengungkapkan perseroan membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar-Rp200 miliar untuk pembangunan satu rumah sakit.
"Kami proyeksikan kalau pembangunan di Jakarta sekitar Rp200 miliar, sementara di luar Jawa sekitar Rp100 miliar untuk satu rumah sakit," ujarnya kepada pers di Jakarta, Kamis 13 Oktober.
Tulus menjelaskan perseroan berencana untuk membangun sekitar 10 hingga 15 rumah sakit dalam lima tahun mendatang. Dana investasi untuk proyek tersebut, tuturnya berkisar antara Rp1,5 triliun hingga Rp3 triliun.
Dia memaparkan sumber pendanaan bisa diperoleh perseroan melalui kas internal maupun pinjaman perbankan. Sejauh ini, ujarnya, perseroan masih mengandalkan kas internal dan hasil pra penjualan properti untuk mendanai proyek tersebut.
Dia menambahkan saat ini perseroan tengah melakukan survei di lima lokasi untuk pembangunan rumah sakit baru, yakni Jakarta, Makassar, Palembang, Manado, dan Surabaya. Dari kelima lokasi itu, tuturnya akan dipilih dua hingga tiga lokasi untuk pembangunan pada tahun depan.
"Kami akan pilih lokasi yang kami nilai paling siap. Bisnis rumah sakit ini kami harapkan juga dapat meningkatkan recurring income [pendapatan berulang] kami," paparnya.
Managing Director Ciputra Group Candra Ciputra mengatakan salah satu alasan perseroan memasuki bisnis rumah sakit adalah untuk memaksimalkan potensi perusahaan yang saat ini proyek propertinya telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Dia menilai bisnis properti dalam negeri saat ini sedang berada dalam posisi yang menguntungkan setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga menjadi 6,5% beberapa waktu lalu.
Hingga September, penjualan marketing Ciputra Group telah mencapai Rp3,14 triliun. Penjualan tersebut mencakup Ciputra Development dan anak-anak usahanya, termasuk PT Ciputra Property Tbk, pengembang Ciputra World dan PT Ciputra Surya Tbk.
"Sejak 1997, properti tidak pernah se-booming sekarang ini. Jadi momen ini harus kami manfaatkan untuk berekspansi sebaik-baiknya," ujar Candra.
Terkait dengan rencana kerja 2012, Tulus mengungkapkan perseroan mengalokasikan dana hingga Rp2 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/capex). Dana tersebut, terangnya juga termasuk kebutuhan untuk Ciputra Property dan Ciputra Surya.
Dia menuturkan Ciputra Property memiliki kebutuhan dana paling besar, yakni mencapai Rp1 triliun untuk pengembangan proyek Ciputra World I dan Ciputra World II. Sementara untuk Ciputra Development dan Ciputra Surya, masing-masing membutuhkan dana sekitar Rp500 miliar untuk capex 2012.
Menurut dia, saat ini Ciputra Property tengah dalam proses negosiasi dengan pihak perbankan untuk mendapatkan komitmen pinjaman senilai Rp1,8 triliun. Namun, dia masih enggan menyebutkan lebih rinci mengenai rencana pinjaman itu.
"Masih negosiasi dengan satu bank lokal, tetapi sepertinya nanti bank itu akan konsorsium. Kalaupun konsorsium, paling tidak akan banyak, mungkin hanya terdiri dari dua bank," jelasnya.
Sumber : www.bisnis.com/ciputra-butuh-3-triliun-untuk-bangun-15-rumah-sakit
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso mengungkapkan perseroan membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar-Rp200 miliar untuk pembangunan satu rumah sakit.
"Kami proyeksikan kalau pembangunan di Jakarta sekitar Rp200 miliar, sementara di luar Jawa sekitar Rp100 miliar untuk satu rumah sakit," ujarnya kepada pers di Jakarta, Kamis 13 Oktober.
Tulus menjelaskan perseroan berencana untuk membangun sekitar 10 hingga 15 rumah sakit dalam lima tahun mendatang. Dana investasi untuk proyek tersebut, tuturnya berkisar antara Rp1,5 triliun hingga Rp3 triliun.
Dia memaparkan sumber pendanaan bisa diperoleh perseroan melalui kas internal maupun pinjaman perbankan. Sejauh ini, ujarnya, perseroan masih mengandalkan kas internal dan hasil pra penjualan properti untuk mendanai proyek tersebut.
Dia menambahkan saat ini perseroan tengah melakukan survei di lima lokasi untuk pembangunan rumah sakit baru, yakni Jakarta, Makassar, Palembang, Manado, dan Surabaya. Dari kelima lokasi itu, tuturnya akan dipilih dua hingga tiga lokasi untuk pembangunan pada tahun depan.
"Kami akan pilih lokasi yang kami nilai paling siap. Bisnis rumah sakit ini kami harapkan juga dapat meningkatkan recurring income [pendapatan berulang] kami," paparnya.
Managing Director Ciputra Group Candra Ciputra mengatakan salah satu alasan perseroan memasuki bisnis rumah sakit adalah untuk memaksimalkan potensi perusahaan yang saat ini proyek propertinya telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Dia menilai bisnis properti dalam negeri saat ini sedang berada dalam posisi yang menguntungkan setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga menjadi 6,5% beberapa waktu lalu.
Hingga September, penjualan marketing Ciputra Group telah mencapai Rp3,14 triliun. Penjualan tersebut mencakup Ciputra Development dan anak-anak usahanya, termasuk PT Ciputra Property Tbk, pengembang Ciputra World dan PT Ciputra Surya Tbk.
"Sejak 1997, properti tidak pernah se-booming sekarang ini. Jadi momen ini harus kami manfaatkan untuk berekspansi sebaik-baiknya," ujar Candra.
Terkait dengan rencana kerja 2012, Tulus mengungkapkan perseroan mengalokasikan dana hingga Rp2 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/capex). Dana tersebut, terangnya juga termasuk kebutuhan untuk Ciputra Property dan Ciputra Surya.
Dia menuturkan Ciputra Property memiliki kebutuhan dana paling besar, yakni mencapai Rp1 triliun untuk pengembangan proyek Ciputra World I dan Ciputra World II. Sementara untuk Ciputra Development dan Ciputra Surya, masing-masing membutuhkan dana sekitar Rp500 miliar untuk capex 2012.
Menurut dia, saat ini Ciputra Property tengah dalam proses negosiasi dengan pihak perbankan untuk mendapatkan komitmen pinjaman senilai Rp1,8 triliun. Namun, dia masih enggan menyebutkan lebih rinci mengenai rencana pinjaman itu.
"Masih negosiasi dengan satu bank lokal, tetapi sepertinya nanti bank itu akan konsorsium. Kalaupun konsorsium, paling tidak akan banyak, mungkin hanya terdiri dari dua bank," jelasnya.
Sumber : www.bisnis.com/ciputra-butuh-3-triliun-untuk-bangun-15-rumah-sakit
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar