Rabu, 05 Oktober 2011

Jangan Beli Rumah pada 2012!



JAKARTA,Bila tertarik berinvestasi di pasar properti, terutama rumah tapak, sebaiknya Anda menunda membeli rumah tahun depan. Tahun 2012 diramalkan akan terjadi booming properti akibat permintaan yang terus naik sejak 2009.

"Untuk investasi, jangan membeli rumah tapak dulu. Kalau tetap membeli, harganya itu over value (terlalu tinggi)," kata Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), kepada KOMPAS.com, Jumat (30/9/2011).

Ali mengatakan, seharusnya waktu membeli itu dilakukan pada 2009, kemudian dijual 2012. Namun, jika mau tetap membeli dan menjualnya, misalnya pada 2014, harga jualnya akan jatuh.

"Harga jatuh artinya harga jual tetap naik, tetapi pertumbuhannya lebih rendah dari inflasi," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan Ali, melihat tren 2009 sampai diramalkan booming 2012 telah tercipta siklus dalam properti.

"Kalau mau investasi untung, ya, tunggu satu siklus selesai. Artinya, kalau 2012/2013 booming akan turun tahun 2015, maka tahun 2016 baru beli lagi. Tapi, itu masih jauh, walaupun artinya siklus itu ada dan diawali dari pasar hunian landed (rumah tapak), lalu apartemen, perkantoran, dan hotel," jelasnya.

Soal kondisi harga rumah tapak 2011, Ali memastikan sudah mulai terlihat zona-zona tertentu dengan harga jual yang tinggi. Salah satu zona tersebut ialah wilayah Serpong dan sekitarnya.

"Kalau harga terlalu tinggi, investor tidak mau lagi membeli. Di Serpong itu ada harga rumah sampai Rp 2 miliar, tetapi di Jakarta ada yang masih Rp 1 miliar, jadi investor lebih memilih Jakarta," ujarnya.


Sumber : www.properti.kompas.com/Jangan.Beli.Rumah.pada.2012.

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar