Selasa, 11 Oktober 2011

Moratorium Pembangunan Mal Picu Kenaikan Tarif Sewa Ritel



Jakarta - Moratorium atau penghentian sementara pembangunan pusat belanja atau mal di Jakarta selama dua tahun kedepan secara langsung akan mempengaruhi suplai ruang sewa ritel. Dalam 3-4 tahun mendatang para pemilik pusat belanja mulai bersiap menaikan tarif sewanya.

Demikian disampaikan Senior Associate Direktur Ritel Services, Colliers Indonesia, Steve Sudijanto di kantornya, Jakarta, Senin (10/9/2011).

"Suplai ritel sudah terkendali, harga stabil. Namun developer antisipasi ke depan untuk naik," kata Steve.

Ia menjelaskan, kenaikan ini sebagai wujud antisipasi kurangnya suplai ruang ritel terkait dampak moratorium pembangunan mal yang akan mulai terasa di 2014-21015.

Colliers mencatat sepanjang Juli-September 2011, hanya ada penambahan 12.000 meter persegi ruang ritel dari Kalibata City Square. Tambahan ini mengakumulasi total ruang ritel di Jakarta yang mencapai 3,97 juta meter persegi.

"Akan ada penambahan ruang baru 180.699 meter persegi pada akhir tahun 2011. Sementara total suplai baru sepanjang 2011 mencapai 89.000 meter persegi," tulis Colliers dalam laporannya.

Steve menyebut, daerah juga mencatat pertumbuhan ritel yang signifikan. Tidak hanya Jakarta, namun permintaan di Medan, Surabaya, bahkan Makassar juga tinggi. "Pertumbuhan juga terkait moratorium, selain luar daerah juga bagus. Indonesia Timur sebagai pasar emerging," tuturnya.

Beberapa ritel modern multinasional juga dikabarkan siap masuk Indonesia. Mereka akan membagun pusat belanja dengan konsep campuran. Namun sayang, Steve enggan menyebut secara rinci.

"Ada ritel-ritel baru, brand-brandnya sudah banyak ada di Central Park. Untuk Metro, kan mereka punya mitra lokal. Mereka tetap masuk," imbuhnya.


Sumber : www.finance.detik.com/moratorium-pembangunan-mal-picu-kenaikan-tarif-sewa-ritel

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar