Kamis, 13 Oktober 2011

Properti Diyakini Bakal Booming

JAKARTA - Sektor properti optimis tidak terkena dampak adanya kecemasan terhadap penurunan ekonomi global akibat lambatnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Sebaliknya, properti di beberapa kota besar di Indonesia diyakini mengalami peningkatan permintaan.

Chairman Jones Lang LaSalle-Procon (konsultan properti international), Lucy Rumantir, mengatakan perekonomian Indonesia saat ini menjadi daya tarik bagi pertumbuhan properti. Kondisi ini menjadi daya tarik bagi investor asing.

"Perekonomian Indonesia saat ini menjadi daya tarik bagi investor asing dan international karena menjadi landasan kuat bagi perkembangan properti di Jakarta dan beberapa kota besar lain," ucapnya di Jakarta, Rabu (12/10).

Selain itu, besarnya pangsa pasar dalam negeri yang ditunjang pertumbuhan kalangan ekonomi menengah akan turut mendongkrak sektor ini. Ditambah lagi dengan proyeksi perkembangan investasi dari mancanegara yang menurutnya akan menjadi buffer terhadap gejolak instabilitas yang mungkin terjadi.

"Berdasarkan skenario optimis, bukan tidak mungkin perekonomian dan perkembangan pasar properti Indonesia akan kembali mengalami masa keemasan seperti yang terjadi di pertengahan tahun 1990an," ungkap Lucy.

Country Head Jones Lang LaSalle, Todd Lauchian, mengatakan pasar perkantoran di Indonesia, terutama Central Business District (CBD) di Jakarta, saat ini sedang menikmati pertumbuhan pesat. Permintaan ruang kantor terus meningkat seiring perkembangan beberapa perusahaan baik yang sudah established maupun baru akan masuk ke Indonesia.

Tingkat penyerapan di daerah CBD selama sembilan bulan sepanjang tahun 2011 ini mencapai sekitar 340.581 ribu meter persegi atau meningkat sebanyak 182 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara perkantoran non CBD penyerapannya mencapai 107.467 meter persegi.

"Tingkat penyerapan ini tertinggi sepanjang satu dekade terakhir. Menunjukkan bahwa pasar perkantoran di CBD bisa mengalami periode booming seperti sebelum krisis moneter tahun 1997," ujarnya.

Properti di kawasan industri juga mengalami peningkatan permintaan karena semakin agresifnya ekspansi sejumlah perusahaan manufaktur dari dalam dan luar negeri terutama dari sektor otomotif, farmasi, dan consumer goods. "Sejak tahun lalu permintaan mulai meningkat dan terus berlanjut sampai sekarang," kata Direktur Capital Markets Jones Lang LaSalle, Hasman Rusli.

Penyerapan lahan industri di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi sejak Januari sampai September tahun ini sebanyak 681 hektar atau melonjak 107 persen dari tahun lalu. Menurutnya, kondisi ini masih akan berlanjut seiring optimisme kalangan investor terhadap perekonomian Indonesia.

Head of Research Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, menambahkan bahwa pasar residensial dan retail sampai dengan kuartal ketiga tahun ini juga mengalami peningkatan menjadi sekitar 6 ribu unit dibandingkan tahun lalu sebanyak 3.760 unit. Tren penjualan kondominium di dalam kota didorong oleh meningkatnya kebutuhan hunian yang dekat dengan tempat beraktifitas.


Sumber : www.jpnn.com/Properti-Diyakini-Bakal-Booming-

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar