Senin, 30 Januari 2012

Bos Pengelola Kawasan Properti Kemayoran Mundur



Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) Hendardji Soepandji mengundurkan diri. Hendardji yang merupakan adik kandung Mantan Kejagung Hendarman Soepandji, baru satu tahun lebih jadi Dirut PPKK.

Hendardji digantikan oleh Ketua Dewan Pengawas PPKK Sudiarto selaku Plt (Pelaksana Tugas) sampai terpilihnya Dirut permanen. Sudiarto merupakan orang karir di sekretariat negara (Setneg).

"Ya benar, saya sudah mengundurkan diri," kata Hendardji singkat kepada detikFinance, Minggu (29/1/2012)

Mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Dan Puspom) Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebelumnya dilantik sebagai Dirut PPKK pada 6 Oktober 2010. Ia mengajukan surat pengunduran diri pada 11 Januari 2012 dan seminggu kemudian permintaannya disetujui oleh Sekretariat Negara.

Sayangnya Hendardji tak menyebutkan alasan kenapa ia mundur dari Dirut PPKK. Namun berdasarkan situs resmis setneg-ppkk, Hendardji beberapa bulan ke depan sampai Juli 2012 akan berkonsentrasi merebut kursi Gubernur DKI Jakarta 2012-2017.

"Apa pun hasilnya akan saya terima dan saya syukuri," katanya seperti dikutip dari situs itu.

Namun berdasarkan sumber detikFinance yang yang tak mau disebutkan namanya, Hendardji keluar dari Dirut PPKK bukan karena mundur namun diberhentikan. Sumber itu menyebutkan, Hendardji cukup tegas mempersalahkan soal hilangnya saham pemerintah sebesar 5% di JIExpo terkait kompensasi penyerahan lahan seluas 44 hektar yang biasa menjadi arena PRJ itu.

"Dia memang orangnya tegas, mungkin tak disukai oleh orang yang dekat dengan kekuasaan," kata sumber itu.

Rencananya Kawasan komplek Kemayoran seluas 454 hektar akan dikembangkan menjadi kawasan niaga atau bisnis. Bahkan bekas lokasi Bandar Udara ini akan dikembangkan pusat rekreasi dan olahraga.

Saat menjabat Dirut PPKK, Hendardji menyiapkan masterplan komplek Kemayoran selama 15 tahun kedepan diperkirakan akan menelan dana Rp 7,2 triliun. Sebanyak Rp 4 triliun akan diprioritaskan untuk pengembangan infrastruktur komplek Kemayoran dan Rp 3,2 triliun untuk fasilitas pembangunan sosial dan fasilitas umum.

Khusus untuk infrastruktur, biaya Rp 3 triliun akan digunakan untuk pembuatan jaringan transportasi bawah tanah termasuk untuk mass rapid transport (MRT) dan kendaraan bermotor. Sementara Rp 1 triliun disiapkan untuk membangun infrastruktur di atas tanah sebagai penghubung semua blok di komplek Kemayoran.

Sementara itu, untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial akan dibangun gedung serbaguna enam lantai. Bangunan seluas 48.000 meter persegi akan mampu menampung 25.000 penonton untuk pertandingan olah raga, termasuk konser musik, teater, film dan rapat-rapat akbar.

Rencananya gedung serbaguna ini akan selesai di 2015 dan akan digunakan sebagai lokasi Kejuaraan Karate Dunia. Lokasi komplek olahraga, seni dan rekreasi akan disiapkan lahan 102 hektar.

Komplek Kemayoran merupakan bekas lokasi Bandar Udara Internasional Kemayoran dengan luas 454 hektar. Lahan ini dialihfungsikan sebagai lahan bisnis dan hunian sejak tahun 1985 di bawah Sekretariat Negara. Pada tahun 1999 keluar keputusan presiden (keppres) No. 7 Tahun 1999 mengenai penetapan peruntukan kemayoran sebagai kawasan perdagangan internasional


Sumber : www..finance.detik.com/bos-pengelola-kawasan-properti-kemayoran-mundur

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar